blank
Korban Cintya Wulandari, dan pemberangkatan jenazah ke pemakaman.(Foto: SB/Ulil Abshor)

blankJEPARA (SUARABARU.ID) – Tewasnya gadis cantik, Cintya Wulandari (22), diduga kuat akibat dipukul kepalanya bagian belakang, usai dia menyelesaikan shalat. Hal ini didasarkan pada kenyataan ketika ditemukan tewas Rabu, 13 Mei 2020 sekitar jam 17.00, di rumahnya, Desa Dongos RT 1/1 Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, dia masih mengenakan mukena (pakaian wanita untuk shalat).

Baca Juga: Diduga Dibunuh Usai Shalat, Gadis Cantik Ditemukan Tewas di Dalam Rumah

Berdasarkan pemeriksaan luar oleh Dokter Bambang Sarminto dari RSUD RA Kartini, juga ditemukan luka memar di kepala bagian belakang ukuran  4 x 3 cm akibat benda tumpul. Luka memar di bagian leher depan ukuran  9 x 2 cm, serta di dada ukuran  11 x 12 cm akibat benda tumpul.

Meninggalnya gadis yang tiap hari dikenal melakukan usaha tersebut, hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Teman-teman di Face Book-nya, banyak yang bersipati. Baik lewat ucapan bela sungkawa maupun mendoakan agar pelaku pembunuhan secepatnya dapat ditangkap.

Baca Juga: Pembunuhan Gadis Cantik di Jepara, Pemeriksaan Jenazah Libatkan Polda

Seperti diberitakan SUARABARU.ID sebelumnya, menjelang maghrib, masyarakat Desa Dongos, digegerkan dengan penemuan mayat atas nama Cintya Wulandari di dalam kamar rumahnya di wilayah  RT 01/RW 01, Desa  Dongos Kecamatan Kedung, Jepara.

Korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya, Agus (26), dalam kondisi meninggal dunia di kamarnya dengan masih mengenakan mukena bagian bawah, tergeletak di lantai. Sementara dari mulut korban keluar darah.

Baca Juga: Inilah Kronologi Pembunuhan Gadis Cantik di Jepara

Sepeda motor milik korban, Vario 150 cc warna putih K 6797 AQC serta HP merk OPPO miliik gadis yang dikenal ramah ini, diduga dibawa kabur pelaku, karena motor yang baru saja dibeli tersebut tidak ada di rumah.

Hadepe/Ulil Abshor/mm