blank
DATA SEISMOGRAF: Petugas menunjuk data rekam seismograf pemantau aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau, di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Banten, Kamis (27/12/2018). Foto: antara

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Menjelang pukul 02.00 WIB, Senin (11/5/2020), warga Kabupaten Grobogan dan sekitarnya, mendengar adanya suara dentuman yang berbunyi keras.

Mereka kemudian beramai-ramai melakukan cuitan di akun media sosial, dengan pertanyaan yang sama. Seperti pada grup facebook Info Sedulur Grobogan, akun Mohamad Sarifudin yang membagikan pengalamannya mendengar suara dentuman itu. Podo krungu suara dentuman koyo petasan ora, Lur?

Cuitan warganet lainnya juga terlihat pada grup media sosial lainnya. Seperti yang ditulis akun milik Kumaidi. Jawa Tengah dan Jawa Timur, podo do krungu suara kaya bom, tadi malam pukul 01.00 lebih. Wallohu Alam… ntah suara apa itu..

BACA JUGA : Tak Jadi Dikarantina, Warga Rejosari Isolasi Mandiri Dibantu Sembako

Hal itu juga dirasakan netizen lainnya. Mereka terus bertanya-tanya tentang sumber bunyi dentuman itu, hingga mengaitkan dengan situasi saat ini, pandemi covid-19.

Menanggapi beragam pertanyaan itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih mengatakan, masyarakat mengira bunyi dentuman, khususnya yang dirasakan masyarakat Kabupaten Grobogan itu, bukan bersumber dari gempa. Pihaknya hanya meneruskan laporan dari Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG RI, Dr Daryono.

”Perlu kami informasikan, pada hari Senin 11 Mei 2020 pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB, yang mana pada periode waktu ini disebut-sebut oleh warga muncul suara dentuman. Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah,” ujar Endang, saat membacakan laporan dari BMKG yang diterimanya.

Dijelaskan dia, bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal, lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang.

Gerakan Tanah

Contoh peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pada 17 Februari 2014 lalu, yakni pada saat gempa lereng Merbabu dengan kekuatan magnitudo M 2,7 pada pukul 06.01.19 WIB, dan membuat beberapa rumah rusak. Dentuman ini membuat warga resah, karena khawatir Gunung Merbabu akan meletus.

Selain itu, ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah, berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006, juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu. Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik

”Kami berharap masyarakat Kabupaten Grobogan tetap tenang dan tidak perlu resah,” jelas Endang.

Hana Eswe-Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini