blank
Kepala Bidang P‎encegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban.foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menemukan adanya 8 orang yang reaktif Corona dalam rapid test yang dilakukan di Pasar Kliwon, Jumat (8/5). Atas hasil tersebut, petugas akan menindaklanjuti dengan menggelar uji swab terhadap mereka.

“Dari sekitar 100 orang yang dirapid test, ada 8 orang yang hasilnya reaktif,”kata Kepala Bidang P‎encegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban.

Menurut Nasiban, petugas sudah mendata dan melacak data kedelapan orang tersebut. Hanya saja, Nasiban tidak menjelaskan lebih detil apakah delapan yang reaktif rapid test tersebut adalah pedagang atau pengunjung.

“Yang jelas, datanya sudah dipegang oleh petugas. Mereka sudah kami minta untuk isolasi mandiri dan akan segera dilakukan uji swab,”ujar Nasiban.

Menurut Nasiban, saat ini Dinas Kesehatan akan terus melakukan rapid test massal di seluruh wilayah di Kudus. Selain pasar Kliwon, rapid test juga sudah dilakukan usai pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Menara Kudus.

Dalam rapid test di Menara, dari 100 orang yang menjalani rapid test, semua hasilnya nonreaktif alias negatif. “Rapid test kami lakukan usai shalat Jumat. Mungkin karena mendadak jadi jumlah warga yang bersedia dirapid test juga tidak banyak,”tandasnya.

Ke depan, kata Nasiban, rapid test akan terus dilakukan secara massal dengan menyasar beberapa tempat. Mengenai lokasi mana yang akan dituju sebagai sasaran rapid test, akan melihat keperluan di lapangan.

blank
Petugas saat melakukan rapid test Corona terhadap pengunjung Masjid Menara Kudus. foto:Suarabaru.id

Stok Memadai

“Bisa jadi rapid test dilakukan ke tracing contact pasien atau kawasan yang ada pasien positif. Jadi, menyesuaikan kebutuhan,”ujarnya.

Lebih lanjut, kata Nasiban, bagi warga yang sudah dirapid test dan hasilnya nonreaktif, diminta tetap waspada dan berhati-hati. Pola hidup sehat dengan menaati protokol kesehatan, juga harus terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Yang hasilnya nonreaktif, tetap harus waspada. Sebab, idealnya setelah 10 hari  atau setelah selesainya masa inkubasi mereka harus rapid test lagi untuk memastikan seseorang tidak terpapar Corona,”tukasnya.

Baca Juga:

Gara-gara PSBB, 41 Warga Kudus terlantar di Jabodetabek

Reaktif di Pasar Kliwon dari Pedagang Hingga Sopir Angkutan

Sementara, disinggung mengenai ketersediaan alat rapid test, kata Nasiban tidak perlu dikhawatirkan. Saat ini jumlah rapid test yang dimiliki Dinkes Kudus sangat mencukupi kebutuhan di lapangan.

“Saat ini sudah ada 3 ribu lebih dan mungkin dalam beberapa hari ke depan, stok akan datang lagi,”tandasnya.

Tm-Ab

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini