blank
Personel Babinsa dan Bhabinlkamtibmas Wonogiri, melakukan pembinaan kepada warga yang melaksanakan ronda malam di Pos Kamling. Ini dilakukan, bersamaan ketika berpatroli malam.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, melarang warganya melakukan ronda malam. Alasannya, karena warga mengabaikan protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona, dan reaktif dalam menyikapi isu kemunculan gangguan keamanan yang faktanya hoax.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo melalui Plt Sekda Teguh Setiyono, telah menyurati semua camat tentang pelarangan warga melakukan ronda malam. Oleh para camat, surat larangan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan surat dinas yang dikirimkan ke semua kepala desa dan lurah, yang kemudian diedarkan ke para Ketua RT se Kabupaten Wonogiri.

Alasan pelarangan ronda malam, karena warga suka beramai-ramai, berkumpul dan bergerombol semalaman di gardu Kamling (Keamanan Lingkungan). Dengan bergerombol di gardu Kamling, dikhawatirkan dapat berpotensi sebagai media penularan wabah corona.

blank
Tokoh masyarakat, Martanto, mengunggah grafis di akun facebook-nya, agar ronda tetap dilakukan dengan mematuhi protokol pencegahan wabah virus corona.

Cegah Covid-19

Sebab, ketika berkumpul di gardu Kamling, mereka mengabaikan pentingnya jaga jarak sebagaimana dianjurkan dalam physical distancing. Juga abai mengenakan masker dalam upaya pencegahan penyakit infeksi mematikan Covid-19.

Surat larangan itu, mendapatkan tanggapan pro dan kontra masyarakat, yang kini tengah bersemangat-semangatnya menggalakkan keamanan swakarsa melalui ronda malam. Terlebih larangan yang dikeluarkan Pemkab Wonogiri tersebut, dinilai bertentangan dengan ada anjuran Gubernur Jateng tentang perlunya menggiatkan ronda Kamling.

Sejumlah tokoh masyarakat berpendapat, mestinya Pemkab Wonogiri tidak perlu melarang. Tapi bijaksana untuk memberikan pengarahan dan pembinaan. Yakni tentang bagaimana ronda Kamling tetap berjalan, dengan berdisiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona. Sehingga gangguan Kamtibmas dan aman dari wabah virus corona, dua-duanya dapat diwujudkan secara bersinergi.

Warga yang bersemangat melakukan ronda malam, juga ramai-ramai membuat palang portal di gerbang jalan-jalan dusun, untuk pengamanan lingkungannya masing-masing. Ini sebagai langkah antisipasi menyusul isu tentang kemunculan pencuri di sejumlah tempat, pasca-dilepaskannya sejumlah napi yang menjalani asimilasi.

blank
Anggota Bhabinkamtibmas jajaran Polres Wonogiri, memberikan pengarahan dan pembinaan kepada warga yang ronda malam untuk menjaga keamanan lingkungannya.

Berita Hoax

Plt Sekda Wonogiri, Teguh Setiyono, selaku Ketua Harian Gurus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) wabah virus corona Kabupaten Wonogiri, menyatakan, maraknya aktivitas warga melakukan ronda belakangan ini, karena dipicu oleh adanya miskomunikasi terkait dengan berita hoax, yang menyebutkan seolah-olah ada droping kawanan pencuri ke Wonogiri.

Pada hal, tandas Teguh Setiyono, ketika itu dikoordinasikan dengan Polres ternyata tidak betul. Pertimbangan lain pelarangan ronda malam, karena kewaspadaan untuk mengantisipasi kemunculan tindak kriminalitas dapat dilakukan di rumah masing-masing, tanpa harus bergerombol di gardu Kamling.

blank
Personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas Wonogiri, melakukan patroli ke Pos Kamling, untuk memberikan pembinaan kepada warga yang melaksanakan ronda.

Di sisi lain, Pemkab Wonogiri telah menjalin koordinasi dengan Polres dan Kodim. Sebagai institusi keamanan, akan menggiatkan patroli yang dilakukan oleh personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Kepada warga diminta untuk colling down beristirahat untuk tidak melakukan begadang semalaman di gardu Kamling.

Kata Teguh Setiyono, istirahat itu penting untuk dilakukan warga, sebagai upaya menjaga kebugaran dan kiat meningkatkan imunitas. ”Agar tidak mudah terjangkiti Covid-19,” tegasnya.

Bambang Pur