blank
Joerg Radek/dok

BERLIN (SUARABARU.ID) – Serikat Polisi Jerman menentang rencana kembali bergulirnya Liga Primer Jerman (Bundesliga) pada 9 Mei. Mereka menyebut ide itu sebagai tidak bertanggung jawab. Pandemi virus korona di Jerman berangsur membaik. Aturan karantina wilayah secara perlahan dicabut mulai 20 April lalu.

Hal itu membuat wacana Bundesliga berputar lagi menguat. Tanggal 9 Mei dipilih sebagai momen untuk melanjutkan musim 2019-2020. Kompetisi digulirkan lagi karena klub-klub butuh pemasukan dan terkait kerja sama dengan pihak sponsor. Khusus untuk sepak bola kemungkinan digelar tanpa penonton.

Selain itu, protokol kesehatan ketat diberlakukan termasuk mencuci kostum sendiri dan memakai masker saat pertandingan. Ide tersebut bukannya tanpa penolakan. Sebelumnya, Asosiasi Suporter Ultras Jerman menolak karena ide itu seperti melecehkan perjuangan pasien Covid-19 yang tengah berjuang untuk sembuh.

Serikat Polisi Jerman juga bersuara. Menurut mereka, menggelar Bundesliga terlalu dini bakal berisiko untuk kesehatan publik dan merupakan tindakan tak bertanggung jawab. Bagaimanapun, ruang publik harus benar-benar steril.

“Mungkin bisa saja mengontrol apa yang terjadi di stadion. Namun, ini tidak bisa dilakukan di ruang publik sekitar stadion. Stadion jadi target potensial untuk fans yang ingin mendukung tim mereka,” ujar Joerg Radek, salah satu anggota senior Serikat Polisi Jerman. Radek menilai keputusan memutar kembali lag pada 9 Mei benar-benar kacau.

Membiarkan adanya kerumunan di luar stadion adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Saat ditunda Bundesliga masih menyisakan sembilan partai. Bayern Munich memimpin klasemen sementara dengan keunggulan empat poin di depan Borussia Dortmund. (rr)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini