SUKABUMI, (SUARABARU.ID) – Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan mayoritas warga yang terkonfirmasi terinfeksi positif virus mematikan ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).
“Saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi mencapai 25 orang, satu diantaranya sudah sembuh. Dari jumlah tersebut didominasi pasien OTG,” kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, pasien positif tersebut dari hasil tracing atau penelusuran ternyata pernah kontak langsung dengan pasien yang lebih dahulu dinyatakan terinsfeksi virus corona, bahkan penambahan tiga kasus warga yang tertular COVID-19, mereka tertular dari transmisi lokal.
Ia mengatakan dengan semakin banyaknya warga yang terjangkit COVID-19, apalagi tanpa gejala kewaspadaan harus ditingkatkan, karena bisa saja ada orang yang positif tertular virus tersebut tampak sehat atau tidak menandakan bahwa tubuhnya tertular, sehingga menularkan virusnya ke orang lain.
Ia mengingatkan agar warga tidak menganggap remeh virus ini, karena sudah banyak OTG setelah menjalani pemeriksaan swab hasilnya positif terinfeksi.
Oleh karena itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dengan mematuhi anjuran pemerintah, seperti diam di rumah jika tidak ada hal penting dan mendesak, jangan berkeliaran, apalagi nongkrong, selalu menggunakan masker, tidak berkumpul dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, sebab virus ini bisa menyerang siapa saja.
“Peran masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sangat penting, jangan sampai akibat tidak ada kesadaran di masyarakat, seperti tidak mematuhi anjuran pemerintah menjadi “bom waktu”. Ini terbukti sudah banyak warga yang hasil pemeriksaan swabnya positif, tetapi tidak mengalami gejala terinfeksi COVID-19,” tambahnya.
Selain itu, Wahyu mengatakan mayoritas kecamatan di Kota Sukabumi saat ini sudah masuk dalam zona merah dimana hampir seluruh kecamatan sudah ada warga yang positif mengidap COVID-19, antara lain Kecamatan Gunungpuyuh, Warudoyong, Cikole, Cibeureum serta Lembursitu.
Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang tertular akan terus bertambah, jika masyarakat tetap “ngeyel” dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya bukan menakuti, tetapi menginginkan agar warga sadar, tanggung jawab minimal untuk diri sendiri dan keluarga agar dijauhkan dari penularan virus mematikan tersebut.
Bagi warga yang baru mudik dari daerah zona merah, seperti DKI Jakarta, Kota/Kabupaten Bogor, Bekasi, Depok, dan lainnya untuk segera melapor ke petugas kesehatan terdekat atau minimal ketua RT/RW dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari serta tidak berkeliaran.
Sementara, update data penanggulangan COVID-19 pada Minggu, (26/4) untuk orang dalam pemantauan (ODP) bertambah tiga orang menjadi 32 dan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) enam orang.
Ant-Wahyu