blank
PENGECEKAN: Agus Amperianto (dua dari kiri) saat mengecek CPP Gundih, didampingi beberapa petugas Pertamina EP, melakukan pengecekan usai terbakarnya unit Thermal Oxidizer (TOx) CPP Gundih. Foto: Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Upaya perbaikan area TOx yang ada di Central Processing Gas Gundih, dan sempat mengalami kendala karena terabakar pada 9 April 2020 lalu, kini terus dikejar tim Pertamina EP.

”Per 24 April 2020 ini, recovery pada unit Thermal Oxidizer (TOx) CPP Gundih, Alhamdulillah bisa berjalan lancar,” tandas Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Agus Amperianto, Jumat (24/4/2020).

BACA JUGA : Pelajar Warga Kedungtuban Blora Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi

Semua program, lanjut Agus, masih on schedule sesuai dengan tata waktu yang direncanakan semula.

Penyiapan material Scaffolding, juga sudah 100 persen di lokasi. Aktivitas pengecekan fasilitas lainnya seperti perangkat Waste Heat Recovery Unit (WHRU) dan Instrumentasi juga terus dilakukan.

Agus Amperianto menjelaskan, untuk keperluan angkat peralatan berupa crane kapasitas 360 ton, telah disiapkan, termasuk telah dilakukan proses inspeksi oleh Sucofindo, dan hasilnya bagus.

Selain itu, juga disiapkan crane kapasitas 550 ton dengan hasil inspeksi dari Sucofindo juga dalam kondisi prima.

”Denikian juga hasil sinergi dengan Pertamina Lubricant sebagai produsen Hot Oil, menunjukkan hasil yang baik,” jelasnya.

blank
PATROLI: Petugas Polsek Kradenan Blora, sedang patroli rutin asset negara di CPP Gundih. Foto: Wahono

Antisipasi Covid-19

Hot Oil, jelasnya, sebagai salah satu elemen utama dari operasi Central Proseccing Plant (CPP) Gundih. Hasil uji properties Hot Oil Eksisting baik dan Pertamina Lubricant dapat memproduksi 130 KL Hot Oil dalam waktu sepekan.

Dalam recovery CPP Gundih itu, tambah Agus, sedikitnya 28 orang terlibat langsung dalam program recovery CPP Gundih berlokasi di Desa  Sumber, masuk Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah.

Dalam aktivitas perbaikan, tetap diberlakukan protokol antisipasi Covid-19, di mana seluruh pekerja yang terlibat wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker dan melaksanakan Physical Distancing. Bahkan dokter bersama paramedis standby di area CPP Gundih.

”Dari semua list kebutuhan recovery yang sudah dipenuhi, Insya Allah target 2,5 bulan recovery optimistis dapat kami kejar,” imbuh Agus.

Lebih lanjut Agus menegaskan, dengan dukungan dari semua pihak, seperti Pertamina Persero, SKK Migas dan tentunya Manajemen Pertamina Ekplorasi dan Produksi (EP) serta stakeholder lainnya, pihaknya yakin rencana recovery CPP Gundih akan selesai tepat waktu, dan bisa start up.

Tambaklorok

”Ramadan ini, saya mewakili manajemen dan semua pekerja Pertamina Eksplorasi Produksi (EP) Asset 4 menyampaikan selamat menjalankan ibadah puasa, semoga kita diberikan kelancaran dalam menjalankannya, mendapat rahmat serta hidayah dari Allah SWT,” harap Agus Amperianto.

Seperti diketahui, CPP Gundih adalah Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) milik PT Pertamina (Persero), berlokasi di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, dan diresmikan Jumat (13/12/2003).

PPGJ adalah merupakan proyek pengembangan lapangan gas Blok Gundih dari struktur Kedungtuban, Randublatung, dan Kedunglusi di wilayah Blora.

Blok Gundih saat ini memproduksi 50 Million Standard Cubic Feet per Day (MSCFD) gas, yang disalurkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Tambaklorok Semarang, dan konsumen lainnya.

Wahono-Riyan