blank
Puguh Ismu Nugroho, warga Lingkungan Cubluk RT 1/RW 4, Kelurahan Giritirto, Wonogiri, membuat kentongan untuk menggalakkan ronda tretek, dalam upaya membangkitkan keamanan swakarsa.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ronda tretek memakai kentongan, kini digalakkan lagi oleh sebagian warga perkampungan Wonogiri Kota. Tujuannya, untuk membangkitkan keamanan swakarsa, dalam upaya mengantisipasi kemunculan tindak kejahatan di tengah merebaknya wabah virus corona.

”Semalam kita ramai-ramai keliling kampung melakukan ronda,” ujar Jarwanto Totok, Ketua RT 1/RW 4 Lingkungan Cubluk, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri. Itu dilakukan, setelah mendengar khabar pukul 22.00 warga di dekat Rumah Sakit Astrini, Klampisan, Wonogiri Kota, mengejar dua orang yang mencurigakan.

Kemudian di Dusun Karangtalun, Desa Pokohkidul, Kecamatan Wonogiri Kota, warga mengamankan seorang pendatang yang ulahnya mencurigakan, yang kemudian diserahkan ke polisi.

Di RT 1/RW 4 Lingkungan Cubluk, Keluruhan Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kota, sebenarnya telah memiliki 2 orang petugas ronda permanen. Yang setiap tengah malam melakukan ronda keliling. Tapi semalam, warga ikut membantu secara sukarela.

blank
Untuk menghidupkan kembali ronda tretek, warga membuat kentongan dari bambu. Sebagaimana dilakukan oleh Supat, dengan bahan bambu Petung.

Upaya menggalakkan ronda tretek, dilakukan setelah kios penjualan sembako di Lingkungan Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri, disatroni pencuri. Puluhan karung beras dan uang di dalam kios raib.

Uang Simpanan Hilang
Pemilik kios, Ina (34), menyatakan, kejadian tersebut dia ketahui Senin  pagi (20/4). Saat datang ke kios, kondisinya berantakan dan tumpukan komoditas beras telah amblas. Dagangan beras yang hilang sebanyak 20 karung masing-masing berisi 25 Kilogram (Kg), berikut 7 karung kemasan masing-masing 10 Kg.

Ikut raib pula beberapa kantong beras yang berada di dekatnya. Juga uang simpanan ikut hilang. Setiap hari, dia rajin menabung Rp 20 ribu, untuk dicadangkan sebagai uang sewa kios. Ina adalah warga asal Dusun Crabak, Desa Kedunggupit, Kecamatan Sidoharjo (20 Kilometer arah timur Kota Wonogiri).

blank
Untuk menghidupkan kembali alat komunikasi tradisional kentongan, warga dibekali pula dengan pedoman cara memukulnya. Yakni sesuai dengan ragam nada penyampai jenis khabar kejadian.

Kios yang dijadikan tempat berjualan, kalau malam tutup dan Ina pulang ke tempat pondokan yang tidak jauh dari lokasi kiosnya. Letak kios, berada di tepi Jalan Diponegoro yang merupakan ruas jalan antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim) sekitar Kilomter 2.

Kasubag Humas Polres Wonogiri, Iptu Suwondo, Rabu (22/4), menyatakan, orang yang semalam ditangkap di Karangtalun, tidak membawa senjata tajam dan diduga stres menderita gangguan jiwa. Untuk kasus pencurian di kios beras, masih dalam penanganan petugas.

Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini