WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ular besar jenis Soso Kembang, mendadak muncul secara misterius di lokasi bencana alam angin kencang di Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Bencana angin kencang yang menumbangkan pohon turus (peneduh) jalan ini, terjadi Kamis malam (16/4).
Kemunculan ular bersamaan bencana angin kencang itu, banyak dibicarakan orang. Sebab kejadian tersebut dinilai tidak lazim, dan ada yang mengaitkannya dengan malam Jumat Pon atau malam Sukra Palguna, lengkap dengan aneka tafsir isyarat gaib yang mengarah pada keyakinan masing-masing.
Setidak-tidaknya ada dua pohon turus jalan tumbang diterjang angin kencang tersebut. Yakni pohon Akasia dan Trembesi. Menyebabkan arus lalu lintas antarkabupaten di ruas Selogiri (Wonogiri) ke arah Kabupaten Klaten dan ke Yogyakarta, macet karena terhalang pohon tumbang tersebut.
Listrik Padam
Warga menyatakan, awalnya yang tumbang pohon Akasia dulu, yang kemudian merobohi pohon Trembesi di sebelahnya. Sehingga menjadikan dua-duanya kemudian tumbang. Dampak dari tumbangnya dua pohon ini, menyebabkan jaringan listrik putus dan terjadi padam lampu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (17/4), menyatakan, untuk penanganannya dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) siaga bencana dari BPBD Wonogiri, didukung jajaran TNI dan Polri, DPU Bina Marga, pamong desa, relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan warga masyarakat.
Saat penanganan pohon tumbang berlangsung, personel BPBD juga mengamankan seekor ular besar jenis sowo kembang atau ular sanca. Ada yang menyebut sebagai ular sawah. Orang Simelue menyebut sebagai sawah-n-etem, orang Ambon menamainya ular petola.
Dalam Bahasa Inggris, dituliskan sebagai reticulated python atau disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya, dulu disebut Python reticulatus, yang kemudian kini diubah menjadi Malayopython reticulatus.
Bambang Pur