Petugas gabungan dari dinkes, dishub, puskesmas hingga polsek melakukan pengecekan suhu tubuh pengguna jalan di kawasan perbatasan Rembang dengan alat “thermo scanner”. Kegiatan hasil kolaborasi Pemkab Rembang dan Semen Gresik ini untuk mencegah penyebaran covid-19 di Kota Garam. Foto: humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID) – PT Semen Gresik berkolaborasi dengan Pemkab Rembang, mendukung berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19

Salah satu bentuk dukungannya, berupa penyediaan tenda untuk pos pemeriksaan dan sekaligus rapid test perantauan yang pulang kampung maupun elemen lain yang masuk wilayah Rembang saat pandemi virus corona.

Seperti diberitakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memperkirakan ada lebih dari 100 ribu perantauan dari wilayah zona merah covid-19, seperti Jabodetabek yang pulang kampung saat pandemi corona. Wilayah tujuan mereka seperti Kabupaten Purbalingga, Jepara, Wonogiri, Blora hingga Rembang.

Wilayah Rembang yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur juga menjadikannya daerah lintasan sehingga aktivitas keluar masuk orang maupun barang ramai di kawasan perbatasan.

Petugas gabungan dari dinkes, dishub, puskesmas hingga polsek “standby’ di tenda Semen Gresik yang dimaksimalkan untuk  pemeriksaan kesehatan dan cek suhu tubuh pengguna jalan yang melintas di kawasan perbatasan Rembang. Kegiatan ini untuk mencegah potensi penyebaran covid-19 di wilayah Kabupaten Rembang.  Foto: Humas SG

Untuk keperluan itu, Semen Gresik berkolaborasi dengan Pemkab Rembang melakukan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kawasan perbatasan (pantura).

Caranya dengan mendirikan tenda yang digunakan petugas gabungan untuk memeriksa kondisi kesehatan pengguna jalan yang melintas di akses keluar masuk Kabupaten Rembang tersebut. Tenda Semen Gresik berdiri di empat titik strategis.

Rinciannya dua tenda di Sarang dan Sale yang berbatasan dengan Tuban, Jawa Timur. Dan dua tenda lainnya di Kaliori yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pati serta Bulu yang merupakan pintu masuk dari arah Kabupaten Blora.

PT Semen Gresik mendirikan tenda untuk pemeriksaan kesehatan dan cek suhu tubuh pengguna jalan di sejumlah titik kawasan perbatasan Rembang. Langkah ini merupakan salah satu wujud komitmen Semen Gresik mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid-19. Foto: Humas SG

Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik, Syaicul Amin, mengatakan tenda Pos Covid-19 itu akan beroperasi selama sebulan mendatang.

Pihaknya berharap penyediaan fasilitas pendukung kegiatan pemeriksaan kesehatan dan sekaligus rapid test di perbatasan Rembang ini berkontribusi positif menekan angka kasus positif Covid-19 seiring masifnya pergerakan orang atau perantauan yang pulang kampung saat pandemi corona.

“Semen Gresik mendukung apapun upaya pemerintah terkait penanganan covid-19,” kata Syaicul Amin, Jumat (17/4/2020).

Kegiatan pemantauan kesehatan di tenda Semen Gresik ini melibatkan sejumlah instansi mulai dari dinkes, dishub kabupaten hingga petugas puskesmas polsek dan kecamatan di Rembang yang wilayahnya berbatasan dengan kabupaten tetangga.

Dalam sehari ada ratusan kendaraan baik umum maupun pribadi yang diberhentikan petugas gabungan berpakaian APD standar di empat titik pos pemeriksaan kesehatan tersebut.

Sasaran pemeriksaan adalah pengemudi dan penumpang kendaraan umum maupun pribadi. Satu persatu dari mereka diminta turun untuk cuci tangan pakai sabun dan diperiksa suhu tubuhnya.

Jika suhu tubuhnya 36 derajat maka diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Jika 37 derajat, apalagi ada gejala batuk atau demam maka diberi obat dan multivitamin. Dan jika mencapai 38 derajat maka akan dilakukan rapid test.

Namun hingga berita ini ditulis, belum ada pengguna yang suhu tubuhnya 38 derajat, apalagi disertai gejala yang mengarah covid-19.

Salah seorang petugas dari Puskesmas Kragan, Leli mengatakan pemeriksaan pengguna jalan ini penting. Sebab saat ini yang berpotensi menularkan Covid-19 tidak hanya ODP atau PDP saja. Orang yang tanpa gejala juga berpotensi menjadi carrier pandemi ini.

Kepada para perantauan dari zona merah covid-19, Leli berpesan jika sampai di rumah langsung ganti pakaian, cuci tangan dengan sabun atau mandi. Tak kalah penting rajin konsumsi multivitamin untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.

Setelah itu, melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Jika ada masalah kesehatan langsung berobat ke puskesmas atau rumah sakit.

Dugi nggriya ampun medal-medal nggih. Ampun ngopi ten warung riyin. Estu, ampun ngopi. Njenengan niki masuk ODP amargi nembe mantuk sangking area zona merah. (Sampai rumah jangan pergi-pergi dulu. Jangan ngopi di warung. Anda itu masuk kategori ODP karena baru pulang dari area zona merah,” tandas Leli.

Wied-trs

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini