WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Mantan Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Radjiman Siswoatmodjo SE, berpulang dalam usia genap 80 tahun. Jenazahnya dimakamkan Jumat siang (17/4), di Makam Sono Praloyo, Dusun Bulusari, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
Sekretaris DPRD Wonogiri, Gatot Siswoyo, dan Kabag Persidangan DPRD Wonogiri, Sunardi, menyatakan, almarhum pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Wonogiri pada masa bakti 2009-214. Humas DPRD Kabupaten Wonogiri, Amin, menambahkan, Radjiman, merupakan satu dari 12 Anggota Fraksi Partai Golkar hasil Pemilu 2009.
Lembaga legislatif Kabupaten Wonogiri periode 2009-2014, Ketua DPRD-nya dijabat oleh Wawan Setya Nugraha (PDI Perjuangan). Didampingi tiga orang Wakil Ketua, terdiri atas Radjiman (Partai Golkar), Hamid Noor Yasin (PKS) dan Tinggeng (Partai Demokrat).
Pada Pemilu 2009, Partai Golkar Wonogiri menjadi Parpol pemenang kedua setelah PDI Perjuangan.
Pengurus Yayasan
Saat itu, jumlah kursi di lembaga legislatif Wonogiri ada sebanyak 50. Dari jumlah tersebut, PDI Perjuangan sebagai Parpol pemenang pertama Pemilu 2009, mendapatkan kursi sebanyak 19. Kemudian Partai Golkar sebagai 12 kursi, PKS (6 kursi) dan Partai Demokrat (5 kursi).
Legislator Radjiman, dikenal sebagai orang politik cukup lama berjuang di Partai Golkar. Pensiunan tenaga medis Wonogiri ini, juga juga aktif menjadi pengurus Yayasan Pendidikan Giri Satria Husada, yang ikut membidani lahirnya Akedemi Perawat (Akper) dan Akademi Kebidanan (Akbid) di Kabupaten Wonogiri.
Dalam surat lelayu, dituliskan, almarhum meninggalkan seorang istri (Ny Sri Suhartati) dan 4 anak masing-masing Ismu Pranowo-Indyah Ambarwati, Sigit Nugroho, Yusup Triwibowo-Heni, dan Agus Suharto-Venti Tyas Wening serta 7 orang cucu.
Upacara secara gerejani, Jumat (17/4), digelar di rumah duka Lingkungan Gerdu RT 1/RW 6, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Warga masyarakat Lingkungan Gerdu dan Kelurahan Giripurwo, serta Gereja Kristen Jawa (GKJ), merasa kehilangan dengan berpulangnya almarhum.
Sebagai tokoh masyatakat, Radjiman, terhitung ringan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan keagamaan. Setiap warga Lingkungan Gerdu menggelar hajatan mantu, Radjiman, selalu diminta untuk memberikan pambagyaharjo (sambutan mewakili tuan rumah).
Sosok yang suka Kejawen dan Pusaka (keris dna tombak) ini, juga sering diminta menyampaikan asung bela sungkawa (sambutan duka cita) pada upacara pemakaman bila ada warga yang meninggal.
Disamping aktif di bidang politik, Radjiman, juga dipilih dan dipercaya menjadi Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) dan menjadi Ketua Rukun Warga (RW) sampai akhir hayatnya tak pernah tergantikan.
Bambang Pur