JEPARA(SUARABARU.ID) – Dampak ekonomi virus Corona mulai dirasakan oleh warga masyarakat. Sebab cara yang paling ampuh untuk memutus mata rantai virus ini adalah membatasi kontak badan dan interaksi secara langsung antar manusia. Caranya dengan tinggal di rumah dan tetap menjaga daya imun serta kesehatan keluarga.
Akibatnya banyak warga yang kemudian kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab ia tidak lagi bekerja atau penghasilannya menurun sementara kebutuhan sehari-hari terus merangkak naik. Kesulitan ini menurut Kepala SMKN 3 Jepara, Subandi juga dialami juga dialami oleh sebagian warga sekolah.
Hal itu pula yang mendorong Subandi dan para guru untuk melakukan gerakan kemanusian. Sasarannya adalah siswa sekolah yang yatim piatu serta terdampak langsung akibat virus ini.
“Saya meminta 41 teman guru wali kelas untuk melakukan pendataan siswa. Dari 1.439 siswa yang ada di 7 jurusan, ternyata terdapat 170 siswa yatim piatu dan yang sangat memerlukan bantuan saat ini. Itulah yang kami jadikan prioritas,” ujar Subandi yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jepara. Siswa tersebut berada di 9 kecamatan dan 46 desa, tambahnya.
Untuk sedikit meringankan beban putra-putri kami yang memang memerlukan, dari para guru dan karyawan SMKN 3 Jepara terhimpun iuran sebesar Rp. 17 juta.
Dana itu yang kemudian kami bagi untuk 170 anak dalam bentuk sembako a. Rp. 100.000, ujar Subandi yang juga menjadi Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMK Kabupaten Jepara. Bantuan diantar langsung oleh para guru ke desa masing-masing peserta didik yang mendapatkan bantuan.
Menurut Subandi, fihaknya juga sedang menjajagi kemungkinan membangkitkan solidaritas dari kalangan siswa. Tujuannya agar mereka pada masa sulit ini juga dapat belajar pentingnya kegotong royongan, tanggung jawab sosial dan nilai-nilai kemanusian untuk membantu sesamanya.
Hadi Priyanto