JAKARTA(SUARABARU.ID)-Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan layanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) dihentikan sejak 1 April 2020. Proses pendaftaran kemudian dilakukan secara online melalui simkah.kemenag.go.id
Hal itu, tambahnya, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Namun, bukan berarti layanan pencatatan dan akad nikah berhenti. Layanan pencatatan dan akad terus berjalan untuk calon pengantin yang sudah mendaftar sebelum 1 April 2020.
“Sekarang KUA tidak menyelenggarakan layanan pernikahan bagi mereka yang terdaftar setelah 1 April 2020. Calon pengantin (Catin) yang sudah mendaftar sebelum 1 April, jumlahnya besar sehingga masih terjadi peristiwa nikah,” jelas Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (13/04).
Prorokol Kesehatan
Di Jawa Timur, menurutnya, ada 18 ribu calon pengantin yang sudah terdaftar sebelum 1 April. Di Sulawesi Selatan hampir dua ribu. Jadi masih ada peristiwa nikah yang terjadi hingga saat ini dan dilayani KUA dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Terkait penerapan protokol kesehatan tersebut, lanjut Kamaruddin, pelayanan akad dan pencatatan nikah saat ini hanya dilakukan di KUA, tidak di luar KUA. Aturan ini berlaku sampai dengan tertanganinya wabah Covid-19 karena kebijakan tersebut menjadi bagian upaya pencegahan penyebaran.
Kamaruddin menambahkan, catin yang telah mendaftar setelah 1 April juga sangat besar. Data simkah.kemenag.go.id mencatat, sampai sekarang sudah hampir 30ribu catin yang mendaftar secara online.
“Pelayanan di KUA juga masih terus berjalan, meski secara online. Kita berharap kondisi bisa segera normal sehingga masyarakat bisa menggelar akad nikah dalam suasana yang lebih meriah sebagaimana biasanya,” pungkasnya.
Muharno Zarka-Wahyu