MATARAM (SUARABARU.ID)– Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebutkan ada belasan ribu karyawan dari 120 hotel bintang maupun non-bintang yang ada di kota itu sudah dirumahkan akibat sepinya penginap sebagai dampak wabah corona virus disease (COVID-19).
“Sekitar 120 hotel di Mataram tutup dan karwayannya dirumahkan. Jika satu hotel kita asumsikan mempekerjakan 100 orang, maka jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 12 ribu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.
Namun untuk data riilnya saat ini tim dari Dispar Kota Mataram masih melakukan pendataan terkait jumlah karyawan hotel yang dirumahkan.
Menurut Denny, belasan ribu karyawan yang dirumahkan itu tidak mendapatkan pesangon atau dana lainnya. Hal itu, berdasarkan kesepakatan karena wabah ini dirasakan bersama bukan kemauan sepihak.
“Sejauh ini, belum ada karyawan hotel yang dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), mereka dirumahkan hingga kondisi membaik dan bisa kembali bekerja,” katanya.
Dikatakan, dampak wabah Covid-19 terhadap sektor usaha pariwisata terutama untuk hotel sangat terasa sekali. Berdasarkan laporan, 120 hotel bintang dan non-bintang yang sudah tutup hanya satu hotel yang masih beroperasional yakni Lombok Plaza.
“Hotel Lombok Plaza, tetap beroperasional karena sudah ada kontrak dengan Lion Air sebagai tempat menginap pilot dan karyawan Lion Air,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Hariadi yang hendak dikonfirmasi terkait total karyawan yang dirumahkan di luar karyawan hotel termasuk upaya penanganannya belum bisa memberikan keterangan hingga berita ini diturunkan.
Ant/Muha