AMBON (SUARABARU.ID) – Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga terpapar virus COVID-19 di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah dievakuasi ke RSUD dr. Haulussy di Kota Ambon untuk diisolasi.
“Tim sudah diberangkatkan ke Saparua sejak Minggu (5/4) malam dan pagi ini akan mengevakuasi dua pasien terduga COVID-19 dari RSU Saparua ke Kota Ambon,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang di Ambon, Senin.
Kedua terduga COVID-19 tersebut adalah pasangan suami istri, dirujuk ke ke RSU Saparua pada Minggu (5/4) siang dengan keluhan sesak nafas.
Dokter yang menangani kemudian melakukan tes cepat menggunakan Rapid Diagnose Test (RDT) test kit, ternyata hasilnya dinyatakan positif.
“Jadi hasil pemeriksaan cepat menggunakan RDT, keduanya positif COVID-19, sehingga perlu dievakuasi ke RSUD Haulussy agar penanganannya lebih optimal,” katanya.
Keduanya, berdasarkan keterangan yang diperoleh memiliki riwayat perjalanan yakni dari Raha, provinsi Sulawesi Tenggara, dan baru tiba di Kota Ambon pada 18 Maret 2020.
Menurut Kasrul, petugas medis juga sementara melakukan pemeriksaan terhadap lima orang anggota keluarga yang tinggal bersama pasangan suami-istri tersebut, guna memastikan kondisi kesehatan mereka.
“Bukan pasangan suami-istri ini saja yang baru kembali melakukan perjalanan dari Raha, tetapi ada juga anggota keluarga lain, sehingga semuanya perlu diperiksa kondisi kesehatannya menggunakan RDT,” katanya.
Jika seluruh anggota Keluarga berdasarkan hasil pemeriksaan dengan RDT dinyatakan positif, maka seluruhnya akan langsung dievakuasi ke RSUD Haulussy Ambon untuk diisolasi dan perawatan intensif.
Kasrul menyatakan, telah memerintahkan tim Gugus Tugas yang diberangkatkan menuju Saparua untuk berkoordinasi dengan tim dokter RSU Saparua, untuk mengetahui kondisi terkini serta persiapan evakuasi para pasien tersebut.
Setelah tiba di Ambon, tim medis baru akan mengambil sampel swap untuk dikirim dan diperiksa laboratorium Kesehatan DKI untuk memastikan status pasangan suami istri tersebut.
“Saat ini keduanya masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), karena hasil pemeriksaan dengan RDT hanya mendeteksi secara cepat pasien yang berpotensi terpapar covid-19,” katanya.
Setelah tiba di Ambon, tim medis akan mengambil sampel usapan rongga mulut dan rongga hidung untuk proses tes menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) guna memastikan keduanya positif atau negatif terpapar COVID-19.
Ant/Muha