WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Seorang warga Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, meninggal dan dikubur layaknya korban virus corona. Sementara itu, jajaran Forkompincam Puhpelem, Wonogiri, mengadakan sosialisasi pencegahan wabah virus corona door to door ke rumah-rumah warga.
Penyebab kematian warga yang dimakamkan dengan protokol penguburan jenazah korban virus corona tersebut, tidak disebutkan karena terserang Corona Virus Disease (Covid)-19, melainkan karena sakit diare. Kepada wartawan, Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan Camat Pracimantoro, Warsito, membenarkan ada perlakuan pemakaman jenazah sesuai tata cara penguburan korban corona. Pemakamannya dilakukan tim medis dari Rumah Sakit (RS) Yogyakarta, dimana yang bersangkutan menjalani perawatan sampai meninggal.
Hasil tracking yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri, menyebutkan, korban menderita sakit mencret sejak Bulan Desember 2019 lalu, dan melakukan kunjungan ke Jakarta. Awal Januari 2020, pulang dan dirawat di Rumah Sakit (RS) di Pracimantoro dan kemudian pulang ke rumah. Tapi kemudian kembali lagi menjalani perawatan di RS dan Klinik di Pracimantoro. Selanjutnya minggu kedua Bulan Maret, dirujuk ke RS di Yogyakarta, sampai akhirnya meninggal dan dikuburkan Tanggal 1 April 2020 lalu.
Door to Door
Sementara itu, di Kabupaten Wonogiri, upaya memahamkan langkah pencegahan wabah virus corona terus dilakukan melalui sinergitas tiga pilar. Yakni jajaran TNI Kodim 0728 Wonogiri dengan melibatkan semua Koramil, Polres beserta seluruh Polsek, dan Pemkab berasama jajaran dinas instansi terkait.
Dari Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Jumat (3/4), dilaporkan bahwa tim bagunan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) virus corona, aktif melakukan sosialisasi model door to door. Ini melibatkan jajaran Koramil, Polsek, aparat kecamatan dan petugas medis Puskesmas.
Batuud Koramil-24 Puhpelem Kodim 0728 Wonogiri, Pelda Bambang, menyatakan, dalam melakukan sosialisasi model door to door, diberikan penyeluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan diri masing-masing. Yakni dengan mengupayakan kebugaran jasmani, meningkatkan imunitas, menghindari kontak langsung sesama warga, dan rajin melakukan Cuci Tangan Memakai Sabun (CTMS).
Patroli Malam
Kepada warga juga dipahamkan perlunya jaga jarak sebagaimana diatur dalam protokol phsycal distancing, lebih banyak berdiam di rumah (stay at home). Bila ada warga yang tidak enak badan, diimbau segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat atau ke Pos Kesehatan Desa (PKD).
Dari Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan, tim gabungan (GTPP) juga mengaktifkan patroli malam, yakni untuk menyambangi sejumlah tempat yang biasa dipakai mangkal para begadang. Dipimpin Batuud Koramil-14 Jatisrono Kodim 0728 Wonogiri, Pelda Suyata, bersama personel Polsek Jatisrono, dilakukan patroli malam ke terminal dan halam parkir pasar.
Saat menemukan kaum muda yang berkumpul begadang, kepada mereka diberikan penyuluhan untuk dapat segera membubarkan diri pulang ke rumah masing-masing. Karena media begadang dengan cara berkumpul seperti itu, dinilai dapat berpotensi menularkan penyebaran Covid-19. Kepada Pedagang Kaki Lima (PKL), diimbau untuk menyediakan fasilitas CTMS.
Bambang Pur