JEPARA (SUARABARU.ID) – Kesulitan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) pasca merebaknya virus corona diberbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, direspon cepat oleh Kepala Dinas Pendididkan dan Kebudayaan di Jawa Tengah , Jumeri.
Dengan memberdayakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Tata Busana Provinsi Jawa Tengah dan Siswa SMK , kini sedang diselesaikan 2000 APD jenis baju dari bahan Spundbond 70 gsm.
Untuk menyelesaikan pembuatan APD tersebut dilibatkan para siswa Jurusan Tata Busana di SMK di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah, salah satunya adalah Jepara.
“ MGMP Tata Busana Jepara mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan 300 APD non medis dalam waktu 1 minggu,” ujar Ketua MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah Indria Mustika, M.Pd yang juga menjabat Ketua MGMP Kabupaten Jepara.
Dijelaskan, saat ini MGMP Tata Busana di Jepara berada di 6 SMK yang memiliki jurusan Tata Busana yaitu SMKN 2 Jepara, SMKN 1 Kalinyamat, SMK Muhammadiyah Keling, SMK Al Hikmah Mayong, SMK Kholiliyah Bangsri dan SMK Sadamiyah Jepara.
“Saat ini kami sedang menyelesaikan 300 APD jenis pakaian yang dipesan oleh Kepala Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah. Jumlah itu akan kami selesaikan Sabtu besok. ,” ujar Indria Mustika kepadaSuaraBaru.id .
Siap Kerjakan Pesanan
Untuk membantu pemenuhan kebutuhan APD Non Medis, baik oleh fasilitas kesehatan, relawan serta pihak lain yang mengkin akan mendonasikan kepada rumah sakit dan puskesmas di Jepara, Indria Mustika menjelaskan, MGMP Tata Busana SMK Kabupaten Jepara siap untuk mengerjakan.
“Bahan yang digunakan adalah jenis spundbond 70 gsm.”,”ujar Indria Mustika yang juga ketua Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara.
Sedangkan pengerjaan dilakukan oleh siswa SMK kelas XII yang tentu telah memiliki ketrampilan dengan dibimbing para guru tata busana untuk memastikan kerapian jahitan, desain dan kebersihan.
Hadi Priyanto.