JEPARA (SUARABARU.ID) – Angka akumulatif Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jepara meningkat tajam dalam 1 hari terakhir. Dari data yang diunggah oleh Satgas Covid – 19 di jepara.corono.go.id hingga Kamis (2/4-2020 ) jam 06.00 jumlah ODP di Jepara 234 orang.
Sedangkan data terakhir Selasa lalu, angka ODP baru 176 orang. Dengan demikian sepanjang hari Rabu kemarin ada penambahan pasien ODP 58 orang. Sedangkan PDP pada waktu yang sama meningkat dari 24 orang menjadi 26 orang. Sementara kasus positif covid-19 belum ditemukan.
Namun demikian, dr Tri Adi Kurniawan Sp.P, M.Kes, FISR minta masyarakat untuk tetap waspada, hati-hati dan mengikuti himbauan pemerintah untuk menjaga jarak atau psysical distancing dan juga social distancing atau jarak sosial.
“Sebab ada dugaan peningkatan pesat kasus OPD dalam satu hari terakhir ini dikarenakan banyaknya warga Jepara yang pulang ke kampung halamannya dari Jakarta. Sementara ibu kota dinyatakan sebagai epinsentrum virus corana di Indonesia,” ujar dokter spesialis paru yang juga Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Covid – 19 RSUD RA Kartini.
Menurut Tri Adi Kurniawan, salah satu parameter untuk menentukan sesorang masuk ODP atau PDP adalah riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum muncul gejala. Selain adanya keluhan penafasan. “Jadi tidak asal batuk atau sesak nafas kemudian dimasukkan kriteria ODP dan PDP,”,” ungkapnya.
Idealnya dalam rangka penanggulangan penyebaran virus corona, semua warga yang bepergian dari daerah terjangkit dilakukan pemeriksaan khusus sebelum sampai ketengah-tengah keluarganya. Sebab kita tidak tau seseorang membawa virus korona atau tidak saat pulang kerumahnya. Sebab masa inkubasi virus ini adalah 14 hari
“Paling tidak diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo scanner dan didata nama, alamat dan nomor telponnya. Tujuannya agar agar dapat dipantau dan diawasi perkembangnya,”ujarnya.
Sedangkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, dr M. Fahruddin kepada SuaraBaru.Id Kamis ( 2/4-2020) pagi menjelaskan, peningkatan yang cukup signifikan dalam sehari terakhir ini karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat.
Utamanya yang pulang dari daerah transmisi lokal atau daerah yang telah terjangkit seperti Jakarta dan sekitarnya, Solo serta Surabaya.
“Mereka terdiri dari para pekerja, santri, mahasiswa dan pelaku usaha. Karena kesadarannya, ketika merasakan ada gejala ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut mereka segera memeriksaan diri ke faslitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas hingga seseuai dengan protokol penanganan pasien covid-19 dimasukkan kategori ODP,” ujarnya dr. M. Fahruddin.
Langkah terbaik bagi mereka yang masuk kategori ini adalah karantina mandiri dengan menjaga jarak sosial dan jarak fisik dengan orang lain, tambahnya.
Tidak periksa semua warga yang pulang
Sedangkan Ketua Umum Satgas Penanggulan Covid-19 Edy Sujatmiko S.Spos, MM, MH kepada SuaraBaru.Id menjelaskan, Jepara memang banyak memiliki warga yang berkerja diberbagai daerah, termasuk Jakarta dan sekitarnya.
”Kita tidak memilih pemeriksaan atau karantina terhadap semua warga yang pulang ke desanya yang bisa saja jumlahnya ribuan. Namun satgas kecamatan dan desa diminta untuk aktif untuk memantau warga yang pulang ke desa nya,” ujar Edy Sujatmiko yang juga Sekda Jepara.
Disamping itu Jepara juga mengedepankan sosialisai perilaku hidup sehat dan menjaga jarak fisik serta menjaga jarak sosial. “Bagi yang merasa sakit diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat dan mengikuti semua petunjuk tenaga medis,” ujar Edy Sujatmiko.
Hadi Priyanto