SLAWI (SUARABARU.ID) – Di tengah sulitnya mendapatkan pakaian Hazmat (hazardous materials) sebagai alat pelindung diri bagi petugas medis untuk mencegah kontaminasi virus Corona, Pemerintah Kabupaten Tegal telah memesan sedikitnya 2.000 Hazmat dari pengusaha lokal.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendardi Setiaji, bahan dasar untuk pembuatan Hazmat tersebut sebelumnya dipesan khusus dari Jakarta dan Bandung. “Bahannya terbuat dari polypropylene spunbound dan rancangan desainnya kita gunakan seperti yang biasa dipakai petugas medis di ruang isolasi,” katanya, Rabu (1/4).
Proses pembuatan pakaian ini, lanjut Hendadi, seluruhnya dikerjakan penjahit konveksi lokal di Desa Banjaran, Kecamatan Adiwerna. Hendadi menuturkan, pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga ditujukan agar perekonomian warga di bawah tetap bergerak, tidak semuanya berhenti.
Ditanya soal pendanaan, Hendadi mengungkapkan, anggaran pembuatan Hazmat tersebut berasal dari dana tak terduga APBD Kabupaten Tegal Tahun 2020. Rencananya, pakaian Hazmat tersebut diperuntukkan khusus bagi tenaga medis di RSUD dr Soeselo dan rumah sakit lain yang merawat pasien dalam pengawasan atau suspect Corona.
Sementara dari keseluruhan jumlah pakaian yang dipesan, 170 set Hazmat sudah diterima. “Sebelum digunakan, kami sterilisasi terlebih dahulu di rumah sakit,” pungkasnya.
Arif Rahman