WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Hingga hari ketiga, Rabu (25/3), proses pencarian korban banjir bandang Sungai Beji di Dusun Gajian Desa Reco Kertek Wonosobo, yang tejadi, Senin (23/3), sekitar pukul 14.45 WIB lalu, sampai hari ini korban belum berhasil di temukan dan masih terus dicari Tim SAR.
Kepala Pelaksana BPBD Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, Rabu (25/3), melaporkan sejak banjir bandang terjadi hingga saat ini, Relawan BPBD, Tim SAR, anggota TNI dan Polri terus melakukan proses pencarian korban tapi hasilnya masih nihil.
“Proses pencarian hari Selasa (24/3) kemarin, Tim SAR baru menemukan sepeda motor milik korban yang ikut terseret arus air dan terjun ke tebing di bawah jembatan setinggi 15 meter. Setiap hari pencarian korban dimulai sejak jam 7.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB,” ungkapnya.
Menurut Zulfa Akhsan, proses pencarian korban terpaksa dihentikan karena turun hujan dan air sungai kembali meluap. Sepeda motor merk Suzuki Shogun Nopol AA 3469 UE sudah berhasil ditemukan di pinggir Sungai Srenteng di sebelah Timur Desa Kapencar berjarak kurang lebih 4 kilometer dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
“Berdasarkan laporan pihak keluarga korban di Posko SAR di Balai Desa Reco, sepeda motor yang ditemukan sama persis dengan sepeda motor yang dikendari korban saat kejadian. Korban hari itu sehabis menghadiri sebuah undangan di Wonosobo dan saat ini belum kembali ke rumah,” tuturnya.
Identitas Korban
Pihak keluarga melaporkan, korban bernama Eko Cahyo (55), beralamat di Kampung Sumbersari RT 02 RW 11 Kelurahan Parakan Wetan Kecamatan Temanggung. Keluarga sangat berharap korban bisa segera ditemukan. Proses pencarian korban yang melibatkan tim gabungan hari ini menerjunkan tak kurang dari 350 personil.
Seperti diberitakan SUARABARU ID sebelumnya, akibat banjir bandang di Sungai Beji, salah satu pengguna jalan berikut sepeda motor merk Suzuki Shogun yang ditumpangi hanyut dan terbawa air. Korban diduga terseret banjir dan hingga pencarian hari ketiga belum berhasil ditemukan.
Salah satu saksi mata, Sukiyanto (48), warga Batursari Kledung Temanggung, yang saat banjir bandang berada di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, waktu itu dirinya melintas mengendarai sepeda motor di jalan raya yang terkena banjir dari arah Kertek Wonosobo menuju Parakan Temanggung.
“Saya melihat ada seorang pengendara sepeda motor terjatuh sambil mempertahankan motornya yang terbawa arus air. Saya turun lalu sekuat tenaga berusaha menolong dengan memegang tangan korban sambil berteriak minta tolong. Dua Perangkat Desa Reco keluar dari Kantor Balai Desa berupaya ikut menolong,” kisahnya.
Tapi karena luapan air sangat besar, tambahnya, korban tak bisa tertolong dan langsung hanyut tersapu banjir. Seketika korban dan sepeda motornya sudah tidak terlihat lagi karena ikut terjun di bawah jembatan Sungai Beji. Air hujan meluap karena diduga gorong-gorong jembatan sungai tidak mampu menampung air hujan. Peristiwa serupa pernah terjadi 18 tahun lalu namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Muharno Zarka-Wahyu