blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Plt Bupati Kudus Hartopo kembali mengambil langkah strategis dengan memangkas anggaran sejumlah dinas untuk dialihkan untuk menangani pencegahan Covid-19.

Pasalnya,  saat ini kemampuan medis baik yang ada di RSUD Kudus masih sangat terbatas untuk mengantisipasi mewabahnya virus Corona.

“Seperti yang saya sampaikan ke pak Gubernur, saya akan melakukan penggeseran anggaran dalam APBD untuk penanganan Covid-19,”kata Hartopo, Rabu (18/3).

Menurut Hartopo, penggeseran tersebut terutama akan dilakukan pada belanja modal yang ada di dinas-dinas. Pihaknya akan meminta dinas untuk meneliti mana anggaran yang dirasa tidak penting untuk nantinya dialihkan guna penanganan Covid-19.

Diakui Hartopo, saat ini kemampuan Kabupaten Kudus untuk menghadapi Covid-19 masih sangat terbatas. Seperti sarana medis yang ada di RSUD, sangat jauh memadai jika nanti ada ledakan penderita.

“Ruang isolasi yang ada saat ini kapasitasnya hanya dua tempat tidur. Saat ini memang ada penambahan 11 tempat tidur yang sedang dikerjakan. Tapi tentunya daya tampung tersebut masih mengkhawatirkan,”tandasnya.

Di sisi lain, peralatan medis yang ada juga sangat terbatas. Stok Alat Pelindung Diri (APD) di RSUD juga kian menipis. Begitu juga dengan VTM swapper  atau alat pengambil sampel bagi pasien Corona juga sangat minim.

Oleh karena itu, kata Hartopo, pergeseran anggaran tersebut mungkin akan segera dilakukan agar penanganan Corona di Kudus bisa maksimal. “Estimasi mungkin butuh anggaran Rp 1 miliar,”ujarnya.

Dukungan Swasta

Selain penggeseran anggaran, kata Hartopo, pemkab Kudus juga mengimbau partisipasi swasta dalam membantu pencegahan wabah Corona. Salah satu perusahaan yang sudah siap untuk mendukung adalah PT Djarum yang siap menggelontorkan anggaran guna pembelian VTM.

“PT Djarum sebenarnya siap untuk membantu pengadaan VTM berapapun yang dibutuhkan. Namun sayangnya, saat ini terkendala ketersediaan barang,”ujarnya.

Begitu juga RS Mardi Rahayu sebagai RS swasta, kata Hartopo juga siap untuk menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien Corona. Menurutnya, saat ini RS Mardi Rahayu sudah mempersiapkan ruang isolasi guna membantu penanganan pasien PDP maupun suspect Corona.

“Berdasarkan rapat Dinkes Provinsi Jateng, RS Mardi Rahayu juga ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan selain RSUD,”tandas Hartopo.

Tm-Ab