blank
Bencana banjir di Kabupaten Wonogiri, melanda Kecamatan Pracimantoro, Giriwoyo, Nguntoronadi dan Kecamatan Eromoko. Ini terjadi setelah beberapa hari terakhir ini selalu turun hujan lebat.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Wonogiri dilaporkan meluas. Banjir, tidak saja terjadi di Kecamatan Pracimantoro, tapi juga melanda Kecamatan Nguntoronadi, Giriwoyo dan Eromoko. Kemudian bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Sidoharjo, Girimarto dan Batuwarno.

Seperti diberitakan, bencana banjir awalnya terjadi di Kecamatan Pracimantoro, yakni di Desa Praci, Joho, Petirsari dan Banaran. Laporan menyusul semalam menyebutkan, banjir juga melanda 3 wilayah kecamatan lain, yakni di Kecamatan Nguntoroinadi, Giriwoyo dan Kecamatan Eromoko. Bencana banjir terjadi setelah turun hujan lebat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam menyatakan, banjir di Kecamatan Nguntoronadi, karena luapan air dari Kali Wiroko. Menggenangi Dusun Karangturi, Desa Bulurejo. Setelah banjir surut, Tim BPBD bersama para relawan, telah melakukan penanganan darurat di rumah korban banjir Suratman di RT 3/RW 5, Dusun Karangturi. Dalam penanganan tersebut, juga dilakukan pengurasan dua sumur milik warga yang tergenang luapan banjir.

 

blank
Banjir di Kabupaten Wonogiri, menggenangi rumah, jalan, tanaman pangan, dan menyebabkan dua jembatan rusak.

Dari Kecamatan Giriwoyo, dilaporkan banjir menggenangi Lingkungan Tamen, Kelurahan Girikikis. Pemicunya, karena guyuran hujan lebat dan tersumbatnya saluran pembuangan air ke luweng (lubang perut bumi). Banjir di Lingkungan Tameng ini, berlangsung Minggu (8/3). Luapan air banjir menggenangi badan jalan, dan menyebabkan ada perkampungan warga yang terisolir. ”Jumlah yang terisolir sebanyak 7 KK dengan jumlah jiwa 14 orang,” jelas Bambang Haryanto. Tidak ada korban jiwa, tapi banjir juga menggenangi lahan pertanian pangan yang siap panen milik petani.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, telah menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Eromoko yang memicu terjadinya tanah longsor. Bangunan talud jalan ambrol di Desa Panekan, volumenya setinggi 12 meter dan panjang longsoran sekitar 4 meter. Material longsorannya hampir mencapai badan jalan, dan dimungkinkan bisa memutus jalan antar dusun.

blank
Badan jalan antardusun antardesa, ikut tergenangi air banjir. Bahkan luapan air banjir ada yang menggenangi pula rumah warga.


Berikut dilaporkan, bangunan pondasi Jembatan Dusun Malangan, Desa Baleharjo, tergerus air banjir sehingga mengakibatkan keruskan. ”Kondisi sekarang, demi aspek keamanan, telah dilakukan penutupan untuk kendaraan roda empat,” terang Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto. Jembatan tersebut berada di jalur jalan antarkecamatan, yakni Kecamatan Eromoko-Girwoyo.

Merusak Rumah
Dampak hujan lebat Minggu (8/3), telah memicu terjadinya tanah longsor yang merusak dinding rumah tembok milik Somowijoyo di Dusun Sukorejo, RT 1/RW 10, Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.Tanah longsor juga merusak rumah Giyanto RT 3/RW 5, Dusun Demopo, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Lereng tebing setinggi 30 Meter, longsor merusak bangunan rumah dan menimbuni badan jalan desa.

blank
Bersamaan dengan bencana banjir, di Wonogiri juga dilaporkan terjadi bencana tanah longsor di sejumlah lokasi. Material longsorannya merusak rumah warga.


Di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, tanah longsor terjadi di Dusun Begondo, Desa Sendangsari, merusak rumah Ny Rakinem di RT 3/RW 9. Kemudian longsor di Dusun Senggolan, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, merusak dua rumah warga. Yakni rumah milik Tumiran dan Bejan di RT 2/RW 10. ”Upaya pemulihan akan dilanjutkan Senin hari ini, dengan melibatkan personel dari BPBD, relawan bencana, TNI dan Polri, pamong desa dan warga masyarakat,” tandas Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto.

Bambang Pur