blank
DALAM POT: Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman (kiri), memamerkan salah satu verietas anggur yang dikembangkan praktisi pertanian hortikultura, Agus Jumantoro (kanan), dalam pot plastik. Foto: SB/Ist

BLORA (SUARABARU.ID)– Kondisi tanah di Blora yang dikenal porous (porus) dan tandus, ternyata cocok juga untuk ditanami buah anggur berbagai jenis. Seperti yang sedang dikembangkan Agus Jumantoro, dengan kebun buah anggurnya.

Kebun buah anggur yang berlokasi di Kelurahan Kunden, Kecamatan Kota Blora itu, dirintis Agus Jumantoro, praktisi pertanian hortikultura bersama Setiyono (pemilik lahan), telah diresmikan Wakil Bupati H Arief Rohman, Minggu (8/3/2020).

BACA JUGA : Peduli Virus Corona, Semen Gresik Bagikan Ribuan Masker

Menurut Agus Jumantoro, kebun anggur ini dinamakan Wisata Edukasi Kebun Anggur Blora (WEKAB) Sumber Makmur. Kebun anggur ini sekaligus sebagai ruang edukasi kepada masyarakat, khususnya para pemuda agar gemar berkebun.

”Kami prihatin, banyak pemuda lebih senang berdagang ketimbang bertani atau berkebun. Padahal ekonomi negara ini banyak disumbang dari sektor hasil pertanian,” beber Agus.

Di kebun WEKAB selatan kompleks Perumda kota sate, lanjutnya, pengunjung bisa belajar menanam anggur yang benar, termasuk cara perawatan maupun program untuk pengembangbiakannya.

Bahkah dilengkapi juga kedai tempat untuk nongkrong santai, sekadar ngopi atau makan, dan fasilitas lain terkait edukasi.

”Kami memilih anggur, karena anggur ini sangat cocok dengan kondisi tanah dan alam di Blora,” terang Agus lagi.

20 Ton Per Hektar

Diakuinya, banyak orang tahunya anggur tumbuh di daerah dataran tinggi bersuhu dingin dan bersalju. Padahal di dataran rendah dengan iklim tropis atau panas seperti di Blora ini pun, produktivitasnya lebih tinggi.

Dari program studi yang telah dipelajarinya, pada lahan satu hektar di dataran tinggi bersuhu dingin, akan menghasilkan anggur kurang lebih 15 ton.

Sedangkan di dataran rendah yang bersuhu panas, seperti wilayah Blora ini, jika ditangani dengan benar bisa dipanen anggur sekitar 20 ton.

”Kami memang baru merintis. Sudah ada 250 pohon anggur yang mulai berbuah pada usia 3,5 bulan, tapi belum bisa dipanen,” ungkapnya.

blank
KEBUN ANGGUR: Inilah Wisata Edukasi Kebun Anggur Blora (WEKAB) Sumber Makmur yang dikelola Agus Jumantoro bersama Setiyono. Foto: SB/Ist

Dijelaskan Agus, panen baru akan dilakukan enam bulan lagi. Tetapi saat peresmian ini, pihaknya sudah bisa menyediakan sample pohon sudah siap dipetik. Sementara di kebunnya dari 250 pohon anggur terdapat 13 varietas.

Sebanyak 13 verietas yang kini dikembangkan, berasal dari daratan Eropa dan Rusia, di antaranya varietas anggur akademik, anggur jupiter, anggur transfigurasi, anggur dubovsky pink, anggur ninel, anggur favor, dan masih banyak lagi.

Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman, mengapresiasi kerja keras Agus Jumantoro bersama Setiyono dan tim, yang telah gigih mendirikan dan membuka kebun buah anggur ini untuk pertama kalinya di Blora.

”Inspirasinya dari Mas Agus dan Pak Setiyono luar biasa. Ternyata Blora ini bisa tumbuh anggur dengan baik,” katanya.

Wabup berharap, nantinya Blora bisa menjadi pusatnya buah lokal Nusantara, apalagi tanah Blora ini cocok untuk buah-buahan.

Menurut Wabup, setiap ada tamu dari luar daerah, selalu diajak ke kebun, merasakan langsung buah asli tanah Blora.

”Ternyata para tamu terkesan dan bilang enak, sehingga memotivasi kami untuk terus mengembangkan potensi buah anggur,” imbuh Arief.

Wahono-Riyan