blank
Ria Enes dan Susan tampil menghibur ratusan orang dalam acara Pembukaan Popda dan Gebyar PAUD 2020
PURWOREJO (SUARABARU.ID)-Penampilan Ria Enes dan boneka Susan memukau ratusan orang tua, murid dan atlit-atlit SD dan SMP di Kabupaten Purworejo. Mereka hadir di GOR Sarwo Edhi Wibowo Purworejo dalam rangka Pembukaan Popda dan Gebyar PAUD 2020 hari ini (4/3).
Hadir dalam acara ini antara lain adalah Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Bunda PAUD Purworejo Hj Fatima Verena Agus Bastian, Kadindikpora Sukmo Widi Harwanto, Kadinas Pariwisata dan Budaya Agung Wibowo dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab.
Ria Enes dan Susan menceritakan kisah tentang seorang anak bernama Budi yang menjadi korban perundungan oleh teman-temannya di sekolah. Akibatnya, anak tersebut tidak memiliki kepercayaan diri padahal Budi memiliki bakat dalam menghafal.
Namun gurunya selalu memberi kepercayaan kepada Budi untuk tampil di depan kelas, sehingga lama-lama Budi yang selalu dianggap bodoh menjadi percaya diri dan teman-temannya pun tidak menganggapnya bodoh.
“Inti dari cerita ini, pendidik harus memiliki trik untuk mengatasi bullying serta meningkatkan rasa percaya diri anak yang dibully,” jelas Ria Enes.
blank
Wabup Yuli Hastuti, Bunda PAUD Fatimah Verena Agus Bastian, Ria Enes & Susan berfoto bersama pejabat Pemkab

Sementara itu, di dalam GOR Sarwo Edhi Wibowo, 500 anak PAUD dan TK dari 16 kecamatan mengikuti festival melukis di atas benda berbahan dasar alam. Anak-anak tersebut melukis dan mewarnai caping, leyeh, cobek tanah liat, pot bunga, kipas bambu, vas bunga batang bambu dan lain-lain. Masing-masing kecamatan bentuknya sendiri-sendiri.

“Setiap tahun ada gebyar PAUD, untuk tahun ini kami selenggarakan dalam rangka hari jadi Kabupaten Purworejo yang ke-189. Saat anak-anak melukis, orang tua kami ajak mengikuti parenting class dengan tema ‘Orang Tua Hebat’,” jelas Dwi Handayani Kabid PAUD, PNF dan PI Dindikpora Purworejo.
Dengan adanya parenting, diharapkan orang tua akan membiarkan anak-anak bebas berkreasi. Orang tua pun memiliki pengetahuan bagaimana menjadi orang tua hebat. “Usai acara, semua anak akan mendapatkan trophy. Karena anak-anak PAUD dan TK kan tidak boleh dilombakan, semua anak adalah juara,” kata Dwi lagi.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Dikpora, Sukmo Widi Harwanto mengatakan bahwa, selain gebyar PAUD dipamerkan pula hasil bidang pendidikan non formal (PNF) yang mengolah bahan baku lokal menjadi aneka kreasi.
“Jadi, pada dinas kami ada UPT SPNF di Kutoarjo yang kegiatannya adalah memberi pelatihan bagi masyarakat. Tujuannya selain meningkatkan kemampuan juga meningkatkan ekonomi. Pelatihan yang diberikan antara lain rias pengantin, menjahit, otomotif dan lain-lain,” kata Sukmo.
Taletha-Wahyu