blank
BICARA DENGAN WARTAWAN : Manajer tim Sky Nicolas Portal bicara dengan wartawan di akhir etape 18 Tour de France edisi ke-100 yang menempuh rute Gap menuju Alpe-d'Huez sejauh 172,5km (18/7/2013). Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Nicolas Portal, sports director Team Ineos, meninggal dunia pada usia 40 tahun di rumahnya di Andorra, Prancis, Selasa.

Portal merupakan nama besar di dunia balap sepeda. Atlet asal Prancis itu tercatat enam kali membalap di Tour de France dan pensiun pada 2010 setelah didiagnosa mengalami detak jantung yang tak teratur.

Setelah menjadi sports director Team Sky (sekarang bernama Ineos) pada 2013 ia membantu Chris Froome memenangi gelar Tour pertamanya dan masih bersama tim Ineos hingga meninggal.

”Dengan sangat berduka kami mengumumkan wafatnya rekan satu tim yang sangat kami cintai, kolega dan teman Nico Portal yang meninggal mendadak siang ini di rumahnya di Anddora,” demikian pernyataan tim Ineos seperti dikutip AFP.

“Kami sangat berduka dengan kabar menyedihkan ini dan memohon kepada setiap orang untuk menghormati privasi keluarga di saat yang sulit ini.”

”RIP Nico, semangatmu akan selalu bersama kami di jalan dan kamu akan selalu di hati kami”

Juara Tour empat kali Froome mengenang kebaikan sosok Portal.

”Saya menyampaikan rasa duka kepada istri dan anak-anak Nico malam ini. Dia adalah orang yang paling baik dan bahagia yang saya kenal dan pantang menyerah,” kata Froome.

Portal mengawali karirnya bersama outfit asal Prancis AG2R selama empat tahun dan menghabiskan tiga tahun berikutnya bersama Caisse d’Epargne, tim papan atas Spanyol yang sekarang bernama Movistar.

Dia terakhir kali membalap bersama tim Sky, yang tetap menggunakan jasanya setelah ia terpaksa pensiun.

Portal adalah salah satu tokoh di tim Sky yang berperan membawa Bradley Wiggins menang Tour de France pada 2012 dan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan Chris Froome (2013, 2015, 2016 dan 2017) serta Geraint Thomas (2018) sebelum Egan Bernal merebut gelar paling prestisius di dunia balap sepeda itu pada 2019 ketika tim berubah nama menjadi Ineos.

Bernal mengenang Portal sebagai sosok berkepala dingin, pemimpin yang penuh inspirasi yang selalu siap tersenyum.

“Sejak awal dia selalu ada dan momen-momen terpenting saya di olah raga ini,” kata pebalap asal Kolombia itu.

Portal, yang fasih dengan bahasa Inggris, Spanyol dan Prancis, tak hanya komunikator hebat tapi juga populer di kalangan pebalap, fan dan media.

Tim rival, Jumbo Visma asal Belanda juga menyampaikan bela sungkawa mereka.

”Kabar yang menyedihkan. Duka yang mendalam dari kami untuk keluarga dan tim,” cuit mereka di akun Twitter.

Ant/Muha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini