blank
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz menyerahkan tumpeng menandai dimulainya Festival Desa Sendangdalem, Kecamatan Padureso, Sabtu,29/2.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Desa Sendangdalem, Kecamatan Padureso, Kebumen,  yang memiliki panorama indah dan berlokasi di bawah area Waduk Wadaslintang, kini memiliki wahana wisata desa.

Wisata Desa Sendangdalem binaan Perusaaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirta Utama Provinsi Jateng itu diresmikan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz Sabtu (29/2). Bersamaan itu Bupati juga membuka Festival Sendangdalem, ditandai pemotongan tumpeng dan pelepasan balon ke udara.

Kades Sendangdalem Yuli Imam Susanto mengatakan, Festival Sendangdalem tahun ini merupakan kali kedua. Sekaligus diikuti peresmian Desa Wisata Binaan PDAB Tirta Utama.”Wisata desa dan festival desa ini bertujuan mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga sungai dan melestarikan alam. Selain itu juga meningkatkan ekonomi masyarakat Sedangdalem,”jelas kades.

blank
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz menuruni bukit di objek wisata Desa Sendangdalem yang memiliki panorama indah di bawah Waduk Wadaslintang.(Foto:SB/Ist)

Menurut penjelasan kades, Pemdes Sendangdalem menyiapkan sekitar 5 hektare lahan untuk dikembangkan sebagai  objek wisata. Di lahan itu terdapat  pasar desa, bumi perkemahan, panjat tebing, fub tubing dan tapak uling serta wisata religi Makam Syekh Sabarudin.

Bahkan di Gunung Rayan atau perbukitan di desa tersebut dihuni ratusan kera yang populasinya masih terjaga. Populasi kera itu diharapkan menjadi daya tarik pengunjung yang datang. Apalagi lokasi Desa Sendangdalem tak jauh dari Waduk Wadaslintang di perbatasan wilayah Kebumen-Wonosobo.

Bupati Kebumen Yazid Mahfudz dalam sambutannya berharap Desa Sendangdalem terus berkembang secara berkelanjutan, namun tidak boleh kehilangan kearifan lokalnya. Melalui festival desa itu bisa menjadi ajang promosi dan media inovasi guna membuka dan meningkatkan daya tarik di desa.

Bahkan bupati juga mendorong kreativitas seperti Desa Sendangdalem bisa diikuti desa-desa lain di sekitarnya untuk bangkit dan mengangkat potenssi wisata desanya.  Namun hendaknya desa-desa yang berkembang dan maju itu tetap bisa mempertahankan ciri khas, keunikan, karakter dan keunggulanya masing-masing.

Komper Wardopo