blank
Pasar Glendoh yang mayoritas diisi penjual ayam ini keberadaannya sudah lama ditolak warga setempat. Foto Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pedagang pasar Glendoh yang rata-rata berjualan ayam hidup belum pindah ke tempat relokasi yang sudah disediakan Pemerintah Kabupaten Grobogan. Rencana
pemindahannya pun saat ini akan direncanakan.

Menurut Karsono, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Grobogan, para pedagang ini belum mau menempati lokasi relokasi lantaran takut penjualan menurun.

“Para pedagang belum pindah ke tempat yang baru karena mereka beralasan akan sepi dari pembeli,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan, Karsono, Rabu (19/2/2020).

Saat ditemui di kantornya, Karsono menjelaskan, jumlah pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Pasar Glendoh ini terdata sekitar 400 orang. Mereka terdiri dari pedagang campuran.

Warga sekitar justru menolak keberadaan Pasar Glendoh ini. Menurut Karsono, sejak 2010, warga sudah menolak dan berharap para pedagang pasar tersebut agar dipindahkan.

“Setiap lewat sini selalu merasakan bau menyengat, mungkin dari kotoran pemotongan ayamnya,” komentar Eni, pedagang setempat.

Adanya penolakan tersebut membuat Pemkab Grobogan melakukan pembangunan pasar sebagai tempat relokasi pedagang Pasar Glendoh.

Setelah dibangun, pasar tersebut justru tidak dipergunakan sebab para pedagang enggan dipindahkan ke tempat yang baru.

“Itu sudah lama ada penolakan warga. Sejak tahun 2010, kemudian dibangun tempat relokasi yaitu di belakang pasar ungags. Itu nanti ada sekatnya,” jelas Karsono.

Pihaknya juga menjelaskan, saluran IPAL di tempat relokasi ini justru sudah siap. Artinya, limbah pemotongan ayam yang masuk ke dalam saluran IPAL menuju ke sungai besar di sampingnya sudah dalam keadaan netral.

“Tempat tersebut dipergunakan untuk tempat relokasi guna memanfaatkan asset yang ada. Sudah ada berupa bangunan, sebab awalnya memang untuk tempat relokasi pedagang Pasar Glendoh. Semua sudah memenuhi syarat, termasuk pengolahan limbahnya,” tutup Karsono.

Hana Eswe-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini