blank
Kondisi longsoran talud rumah yang terjadi di Dukuh Semliro, Desa Rahtawu. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Tanah longsor terjadi di jalan akses wisata religi makam Syekh Sadzali di Dukuh Rejenu Desa Japan Kecamatan Dawe, Kudus, Selasa (18/2) petang.

Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus pun langsung melakukan evakuasi.

Kepala BPBD Kabupaten Kudus Bergas C Penanggungan mengatakan, bencana alam tersebut terjadi menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah pegunungan Muria.

“Hujan intensitas rendah sampai dengan tinggi di wilayah Kabupaten Kudus. Ditambah lagi kondisi tanah yang jenuh dan gempur. Sehingga menjadikan tanah akhirnya longosor,” jelasnya, Rabu (19/2).

Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Hanya jalan untuk menuju makam keramat Rejenu serta Air Tiga Rasa itu sempat tersendat.

Apalagi selain tanah longsor juga terjadi pohon tumbang di kawasan Wisata Rejenu. Pohon tumbang ini disebabkan karena kondisi akar yang rapuh. Dalam kejadian ini pun tidak ada korban jiwa.

Pihak petugas BPBD Kabupaten Kudus sudah melakukan evakuasi terkait dengan tanah longsor dan evakuasi pohon tumbang. Adapun personel yang terlibat dari unsur BPBD, Relawan FRPB, Pemdes Japan, TNI/Polri, dan warga setempat.

Sementara, dari tempat lain kata Bergas, juga dilaporkan kejadian longsor yang menimpa sebuah rumah di Dukuh Semliro, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. “Material longsoran menghalangi akses jalan Rahtawu – Semliro. Material longsoran berupa tanah, dan puing bangunan,” jelasnya.

Menurut Bergas, bangunan yang terkena longsor adalah talud pondasi rumah milik Kemijan. Tidak ada korban jiwa, pemilik rumah mengalami kerugian jutaan rupiah.

Upaya selanjutnya kata Bergas, dilakukan pembersihan material bangunan dan longsoran yang mengganggu akses jalan oleh warga setempat dengan dibantu relawan BPBD. Juga dilakukan pemasangan plastik penutup longsoran untuk mencegah longsoran lanjutan.

Tm/Ab