Down For Life Rilis Video Single Mantra Bentala

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Berselang dua tahun setelah rilisan mini album Menantang Langit keluaran deMajors Records, mesin perang metal dari kota Solo, down for life, bersiap menghantam kembali dengan album baru.

 

Jika di album sebelumnya mengantarkan down for life untuk kedua kalinya masuk dalam nominasi AMI Awards 2018 melalui single Liturgi Penyesatan (versi kustik). Di album baru ini akan menjadi album keempat yang rencananya akan rilis di akhir 2020 dibawah naungan Blackandje Records, salah satu label rekaman musik keras terdepan di Indonesia.

 

Sebagai pembuka album tersebut, pada tanggal 25 Desember 2019 lalu telah dirilis sebuah video lirik dari single berjudul “Mantra Bentala”. Ini juga menjadi hadiah Natal bagi Pasukan Babi Neraka, sebutan bagi penggemar down for life, dan metalhead umumnya dari down for life dan Blackandje Records.

 

“Video ini dikerjakan oleh Aditya Alamsyah a.k.a Pepeng, seorang editor yang banyak mengerjakan beberapa film nasional dan Erik Setiawan Bhulut,” ujar Stephanus Adjie sang vokalis dalam press rilis yang diterima SuaraBaru.Id.

 

Mereka menggumpulkan dan menyunting footage penampilan down for life di berbagai panggung dari kurun waktu 2016 – 2019 dari beberapa fotografer dan videographer yaitu Tebby Wibowo, Iwan Siregar, Tossa Rahardiyan, Chandra Bedjo dan Anggula.

 

Konsep video dengan juga mencantumkan lirik karena ingin lebih membumikan dan menjelaskan esensi tema bermusik down for life untuk album baru nanti.

 

Mantra Bentala adalah pembuka dari album baru down for life yang judulnya masih belum ditentukan. Single ini direkam oleh Adria Sarvianto di Dark Tones Studio di daerah Cijantung Jakarta Timur milik Blackandje Records pada bulan Oktober–Desember2019.

 

Mitra Ananda Rizki dari Blackandje Records menjadi eksekutif produser dan Stephanus Adjie bersama Adria Sarvianto sebagai produser untuk single ini. Mixing dan editing dikerjakan Adria di 31db Studio Tebet, dengan masukan dari Yossy Suherman yang biasa memegang kendali sound saat down for life manggung. Sementara mastering oleh Benito Siahaan di Mogmog Studio Jakarta.

 

Fasilitas peralatan yang sangat mendukung di Dark Tones Studio membuat proses rekaman dan paska rekaman sangat bisa maksimal dengan menghasilkan sound yang diinginkan. Bagi down for life sendiri ini merupakan progress yang menarik secara musikalitas maupun produksi dengan dukungan penuh dari Blackandje Records.

 

Aransemen musik dasar Mantra Bentala oleh Isa Mahendrajati (gitar) yang kemudian dikembangkan bersama di studio saat rekaman oleh Rio Baskara (gitar), Muhammad Abdul Latief (drum) dan Mattheus Aditirtono (bass) sementara lirik dikerjakan oleh Adjie.

 

“Proses pembuatan lagu ini agak berbeda dengan lagu – lagu down for life di album – album sebelumnya yang digarap secara jamming saat latihan. Mantra Bentala langsung digarap saat rekaman setelah sebelumnya Isa merekamnya kemudian membagikan ke personil yang lain,” ungkap Adjie.

 

Ini dikarenakan jarak dan domisili personil yang terpisah antar kota, tapi itu bukan menjadi penghalang tetapi tantangan yang harus dihadapi. Kondisi sosial politik menjadi inspirasi Adjie dalam menulis lirik lagu Mantra Bentala yang kemudian dikemas dalam balutan kosakata spiritual khas down for life.

 

Mantra yang berarti doa dan Bentala yang dalam bahasa Jawa berarti bumi/tanah. Dalam ajaran Jawa (Kejawen), Bentala digambarkan dalam warna hitam yang sering menggambarkan sifat keserakahan dan keburukaan manusia. Beberapa teman membantu mengisi suara latar yaitu Mattheus (Down For Life), I Gede Oka Wibawa, Marungkup Tua Hutahuruk (Mossak) dan Adjie bersama Adria sendiri.

 

Mantra Bentala adalah pembuka untuk album baru down for life dan video klip ini menjadi kado Natal bagi penggemar music keras dariBlackandje Records,” pungkas Adjie.