KUDUS (SUARABARU.ID) – Meski hanya mengalami gerhana matahari sebagian, namun fenomena gerhana matahari di Kudus, Kamis (26/12), tetap mengundang perhatian masyarakat. Puluhan warga mendatangi halaman Masjid Agung Kudus untuk melihat pengamatan gerhana matahari yang diselenggarakan Lembaga Falakiyah NU Kudus.
Pantauan di lokasi, pengamatan dilakukan sejak pukul 10.57 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Lajnah Falakiyah NU Kudus, Ma’had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus dan Masjid Agung bekerja sama melakukan praktik pengamatan
Ulin Nuha salah satu warga mengaku baru pertama kali menyaksikan gerhana matahari. Apalagi momen gerhana matahari ini merupakan momen yang langka. Tidak setiap tahun terjadi gerhana matahari.
“Baru pertama kali. Saya bersyukur bisa melihat. Belum tentu bisa melihat gerhana matahari,” jelasnya.
Selain menyediakan layar berukuran besar untuk bisa menampilkan video pengamatan langsung gerhana dari detik ke detik, tim pengamat juga meminjamkan kacamata gerhana matahari kepada masyarakat. Hal ini tentu membuat masyarakat cukup antusias melihat gerhana secara langsung.
“Tadi sempat mencoba kacamata gerhana matahari. Bisa langsung melihat fenomena ini,” sambungnya.
Ketua LFNU Kudus, Azhar Lathif Nasiran, menjelaskan pihaknya melakukan praktik pengamatan matahari cincin. “Melakukan pengamatan matahari cincin. Di Kudus ini parsial,” kata Azhar ke media di lokasi.
Hasil pengamatan dilihat dari pukul 10.57 WIB, gerhana matahari terlihat. Meski terhalang mendung, pada pukul 12.50 WIB yang merupakan puncaknya, gerhana matahari terpantau 68%-70%.
“Bisa dilihat dengan jelas. Jangan dengan mata telanjang atau secara langsung. Akan berlangsung 3 jam 30 menit. Berakhir sekitar pukul 14.30 WIB,” terang dia.
Di tengah pelaksanaan pengamatan, turut digelar pula shalat Gerhana Matahari di dalam Masjid Agung. Khatib KH Yusrun Nafi, mengatakan gerhana matahari merupakan satu diantara tanda-tanda kekuasaan Allah.
Tm-SB/Ab