BEI Siap Buka Galeri Investasi di Kantor Pemda
Kepala BEI Kantor Perwakilan Semarang Fanny Rifqi menjelaskan economic highlights dan potensi investasi pasar modal di Jawa Tengah. (foto: hery priyono)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Semarang di tahun 2020 siap mengembangkan sayapnya dengan membuka galeri investasi di kantor-kantor pemerintahan daerah.

Kepala BEI Semarang Fanny Rifqi saat kegiatan media gathering, Selasa (17/12/2019), mengatakan pihaknya untuk rencana pengembangan di 2020 akan mentargetkan investor baru dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS).

blank
Kepala BEI Semarang Fanny Rifqi.

“Selama ini kebanyakan investor berasal dari swasta, pengusaha, dan mahasiswa. Sedangkan dari PNS masih sangat sedikit yang berinvestasi di pasar modal. Makanya ke depan kami melakukan diversifikasi, sehingga investor bisa dari PNS, masyarakat umum hingga ibu rumah tangga,” katanya.

Sebagai awal pembuka, dua kantor pemerintahan daerah di Jawa Tengah siap bekerjasama dengan BEI membuka galeri investasi, yaitu kantor Pemerintah Kabupaten Demak pada Februari 2020 dan kantor Pemerintah Kota Semarang pada April 2020.

“Awalnya kita buka di kantor pemerintah, lalu kemudian ke dinas-dinas dan instansi lainnya. Selain membidik investor baru dari kalangan PNS, tujuan lain galeri investasi di kantor pemerintah adalah kami ingin memberikan pengetahuan lebih tentang pasar modal,” katanya.

Fanny menambahkan, potensi investasi pasar modal yang ada di Jawa Tengah saat ini terbilang sangat besar. Bahkan untuk 2020 mendatang pihaknya berani menaikkan target investor mencapai 25 – 30 ribu investor.

“Dibanding target 2019 sebanyak 15 investor, di 2020 kami berani menaikkan hampir dua kali lipat karena potensinya sangat signifikan. Misalnya untuk Kota Semarang sendiri peningkatan investor dari kalangan mahasiswa dan milenial naik sampai 50 persen, masih ditambah lagi dari kota-kota disekitarnya,” katanya.

Tak hanya itu saja, dari kalangan swastapun untuk tahun 2020 setidaknya sudah ada sekira 30 perusahaan di Jateng yang tertarik untuk IPO, dimana 5 perusahaan di antaranya sudah siap jadi masuk ke pasar modal.

“5 perusahaan itu bergerak di bidang manufaktur dan saat ini sedang menata laporan keuangan serta merapikan asset-assetnya. Dibanding tahun lalu, 2019 tercatat cuma ada 2 penambahan emiten baru, yaitu PT Golden Flower dan Hotel Eastpark,” katanya.