WONOGIRI – Korban puting beliung yang rumahnya rusak parah, kesulitan untuk membangunnya kembali. Hal ini terjadi, karena pemiliknya adalah warga tidak mampu, dan tidak memiliki dana untuk perbaikan rumah. Kerusakan rumah parah, terjadi karena hancur tertimpa pohon tumbang.
Seperti pernah diberitakan, setidak-tidaknya ada 13 rumah peduduk di dua wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri, yang rusak diterjang puting beliung. Perinciannya, sebanyak 6 rumah milik warga di Kecamatan Girimarto, dan 7 rumah penduduk di Kecamatan Slogohimo.
Enam rumah penduduk yang rusak di Kecamatan Girimarto, adalah milik warga Desa Bubakan. Yakni rumah milik Pardi (50), Kidi (52), Marmin (49), Yatno (47), Mbah Sutinem (61) dan rumah Midi (58). Kerusakan enam rumah ini, berlangsung bersamaan dengan tumbangnya pohon besar pundhen (keramat) di Rumah Tiban Bubakan, Kecamatan Girimarto, yang merupakan pesanggrahan dan tempat penyimpanan pusaka Tombak Kiai Limpung dan Keris Kiai Semar Tinandu milik Pangeran Sambernyawa (RM Said).
Bantuan Sembako:
Kemudian di Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, puting beliung merusak 7 rumah dan kandang ternak milik warga di Dusun Duren, Desa Gunan (38 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Yaitu milik Pardiyono, Suyanto, Ny Tini, Sutarmo Sukidi, Ny Mujiyem, Ny Mariyem, dan rumah milik Ny Sakiyem.
Selasa (3/12) Kapolsek Slogohimo, AKP Kukuh wiyono, bersama Kanit Bimas Aiptu Parmin dan Kasi Humas Bripka Edi Sulistiyo, melakukan bakti sosial (Baksos) memberikan bantuan sembako kepada korban puting beliung. Juga mendatangi korban Ny Mujiyem (47), warga Dusun Bulak Wetan RT 2/RW 3, Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, yang rumahnya hancur.
Ikut hadir di lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada korban puting beliung, personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Dinas Sosial (Dinsos) bersama perangkat desa. Bantuan yang diberikan berupa logistik, sebagai tindakan penanganan darurat dalam upaya pemulihan pasca-bencana. Bersama warga, dilakukan kerja bakti gotong royong untuk menyingkirkan pohon yang tumbang dan puing-puing rumah yang hancur.
suarabaru.id/Bambang Pur