blank
Ilustrasi

KUDUS –Nasib naas dialami Alfat Romadona (8) asal Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan. Bocah kelas 2 SD ini tewas tenggelam dalam saluran irigasi yang melintasi desanya, Senin (25/11). Korban terserat arus setelah terpeleset akibat hendak mengambil sandalnya yang hanyut.

Menurut Kapolsek Undaan AKP Anwar peristiwa tenggelamnya korban bernama Alfat Romadhona (8) asal Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan, Kudus itu, sekitar pukul 12.00 WIB.

Adapun kronologis kejadiannya, berawal ketika korban bersama dua temannya bermain di jembatan sungai irigasi, Desa Glagahwaru, sekitar pukul 11.00 WIB. “Tiba-tiba, sandal korban terhanyut di saluran irigasi, kemudian korban berusaha mengambilnya. Namun, nahas korban terpleset dan tenggelam,” ujarnya.

Selanjutnya, saksi yang mengetahui kejadian tersebut meminta tolong kepada warga dan bersama-sama mencari korban. Korban akhirnya ditemukan setelah sempat terseret arus saluran irigasi hingga 200-an meter dalam kondisi meninggal dunia.

Setelah pemeriksaan oleh dokter Puskesmas Undaan Kidul, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Selanjutnya, korban diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan.

Perangkat desa Glagahwaru, Wahyu Himawan mengungkapkan, saluran irigasi yang menenggelamkan korban merupakan saluran dari sistem irigasi teknis Kedungombo. Meski curah hujan tak terlalu tinggi, namun saat ini saluran tersebut sudah dipenuhi air.

Saluran dengan lebar 3 meter tersebut, kini memiliki kedalaman air hingga 2 meter dengan debit air paling banyak berasal dari waduk Kedungombo. Dengan ketinggian air tersebut, akan sangat berbahaya terutama bagi anak-anak kecil.

“Kami sudah mengimbau kepada warga untuk selalu mengawasi anaknya agar tida main-main di saluran irigasi,”kata Wahyu.

Suarabaru.id/Tm