blank
PUKUL BEDUG: Pembukaan IB Vaganza Solo 2019, ditandai dengan pemukulan bedug, yang dilakukan bersama-sama di panggung utama IB Vaganza Solo. Foto: dok/ist

SOLO– Melanjutkan kesuksesan penyelenggaraan kegiatan edukasi perbankan syariah di kota-kota sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan 21 Lembaga Keuangan Syariah, menggelar expo keuangan syariah IB (Islamic Bank) Vaganza di kota Solo.

IB Vaganza merupakan bentuk sinergi antara OJK dan pelaku industri keuangan syariah, untuk memberikan edukasi dan kemudahan akses terhadap keuangan syariah bagi masyarakat. IB Vaganza Solo 2019 diselenggarakan di Solo Paragon Mall, sejak Jumat-Minggu (22–24/11).

BACA JUGA : Usai Jadi Menteri, Hanif Dhakiri Mulai Menulis Buku

Peresmian penyelenggaraan IB Vaganza Solo 2019 dilakukan Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Solo Eko Yunianto, Ketua Perwakilan Bank Indonesia Solo Bambang Pramono, Deputi Direktur Literasi dan Informasi Otoritas Jasa Keuangan Greta Joice Siahaan, Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya, serta Pemimpin Cabang BCA Syariah Solo Lenny Herawati, ditandai dengan pemukulan bedug yang dilakukan bersama-sama di panggung utama IB Vaganza Solo.

Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya memaparkan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, memiliki potensi akan berkembangnya ekonomi syariah yang besar pula. Namun hal itu belum terlihat nyata, dilihat dari indikator market share keuangan syariah. Pada posisi semester I Tahun 2019 masih berkutat di angka 8,29%, dan market share perbankan syariah di angka 5,95%.

”Akhir-akhir ini merupakan momentum untuk berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia. Para pelaku usaha berlomba-lomba untuk memasang label halal pada produknya. Tidak hanya makanan, kosmetik, fashion, bahkan perkakas rumah tangga pun memiliki label halal. Label halal harusnya tidak sebatas dari material dan proses pembuatan yang sesuai syariah, tetapi dalam transaksi keuangannya pun harus menggunakan lembaga keuangan syariah juga,” kata Hanawijaya.

Hal itu merupakan langkah besar yang perlu mendapat dukungan dari seluruh stakeholder. Pemerintah Indonesia saat ini juga menggalakkan ekosistem halal, sebagai upaya dalam peningkatan ekonomi syariah di Indonesia.

Ditambahkan Hanawijaya, dengan IB Vaganza yang dilakukan secara massif dan terintegrasi, diharapkan dampaknya tidak hanya berlaku untuk industri perbankan syariah saja, namun juga berlaku untuk seluruh industri jasa keuangan syariah secara keseluruhan, sehingga masyarakat menjadi paham menggunakan produk keuangan syariah seperti tabungan, pembiayaan dan jasa lainnya milik Bank Syariah.

suarabaru.id/Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini