MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang masuk 25 besar kota di Indonesia yang berpredikat ‘Smart City’ atau ‘Kota Cerdas’. Ini menjadi daya tarik Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, untuk berkunjung dan belajar tentang hal itu langsung ke ‘Kota Sejuta Bunga’ tersebut.
Rombongan berjumlah 25 orang dipimpin Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, Farid Saufian. Mereka diterima Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominsta) Kota Magelang Catu Budi Fajar, dan sejumlah Kepala OPD beserta jajarannya, di Ruang Sidang Lantai 2 Kantor Pemkot Magelang, kemarin (31/10).
‘’Kami ingin melihat Kota Magelang yang direkomendasikan oleh Kementerian Kominfo sebagai Smart City. Sudah banyak program, aplikasi, yang sudah baik dan sudah jalan. Apa yang kurang dari kami akan lengkapi, amati, tiru dan modifikasi,’’ kata Farid Saufian.
Sama dengan Kota Magelang, lanjutnya, Kabupaten Banjar juga masuk 25 besar kota di Indonesia berpredikat Kota Cerdas. Cerdas diartikan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan pemerintah dengan mudah, cepat dan tidak bertele – tele.
Beberapa inovasi di Kota Magelang yang dilirik Pemkab Banjar antara lain Rojak (Ronda Jam Kerja), e-Retribusi, dan Comand Center.
‘’Comand Center kami sudah punya, tapi kami ingin lihat apa kontennya. Integrasi datanya bagus, dan aplikasi membumi. Si Rojak itu bagus, ternyata Smart City itu tidak selalu berhubungan dengan IT, tapi ada kearifan masyarakat yang jadi ide,’’ terangnya.
Dia menerangkan, Kabupaten Banjar memiliki sumber daya alam berupa sungai yang banyak. Pihaknya ingin mengaplikasikan Si Rojak sebagai sarana kampanye agar masyarakat tidak buang sampah, buang air besar (BAB) dan lainnya.
Kepala Diskominsta Kota Magelang Catur Budi Fajarmengaku senang atas kunjungan dari Kabupaten Banjar. Dia mengatakan, kedatangan mereka bukan studi banding tapi studi tiru, saling mengisi, tukar informasi.
‘’Inti kunjungan mereka terkait smart city yang sudah dikelola Kota Magelang. Mereka ingin meniru. Saya katakan kalau saya tidak tergopoh-gopoh, tapi bertahap. SDM diprioritaskan, infrastruktur, baru menapak menuju smart city,’’ ungkapnya.
Catur menerangkan, salah satu produk pelayanan berbasis teknologi milik Kota Magelang adalah E-Retribusi dan Comand Center. E-retribusi merupakan sistem yang berfungsi untuk memudahkan pedagang pasar membayar pajak retribusi. Sistem ini telah berjalan di pasar – pasar di Kota Magelang.
‘’Misalnya semua pedagang sebagai sampel di Pasar Cacaban, sekarang tidak membayar tunai tapi gesek pakai kartu debit. Sedang di Comand Center, Pemkab Banjar ingin belajar terkait integrasi aplikasi yang ada di OPD-OPD,’’ ujarnya. (hms)
Editor : Doddy Ardjono