blank
Ketua Koni Kota Magelang Budi Tjahjadi, (suarabaru.id/doddy ardjono

 

MAGELANG- Koni Kota Magelang akan melakukan seleksi ketat kepada atlet yang akan bertanding pada Porwil Kedu-Pekalongan-Banyumas (Dulongmas) di Kota Pekalongan pada tahun 2020. Langkah itu dilakukan karena keterbatasan anggaran, namun diharapkan hasilnya maksimal.

‘’Anggaran Koni untuk persiapan maupun keikutsertaan di Porwil Dulongmas dari Pemkot Magelang sedikit. Saya berharap hasilnya bisa maksimal. Karena itu, harus melakukan seleksi ketat kepada atlet,’’ kata Ketua Koni Kota Magelang, Budi Tjahjadi, kemarin di kantornya.

Dia menerangkan, kategori atlet dibagi tiga, yaitu A, B dan C. Kategori A adalah atlet yang sudah pernah ikut Porprov Jateng 2018 dan meraih medali.

Kategori B yang sudah pernah ikut Porprov, tetapi belum mendapat medali. Selanjutnya atlet kategori C yang belum pernah ikut Porporv Jateng.

‘’Tentunya yang akan berangkat atlet yang berprestasi dan lolos seleksinya. Jadi tim (kontingen red) yang berangkat kecil tetapi diharapkan hasilnya maksimal. Rencana bulan depan dibentuk tim bayangan yang akan berangkat ke Porwil Dulongmas. Jumlah atlet yang berangkat sekitar 100-200 orang,’’ tegasnya.

Budi menerangkan, untuk keperluan event itu Koni Kota Magelang mendapat bantuan dana dari pemkot setempat Rp 1,4 miliar. Dana itu untuk latihan, sarana pendukung termasuk di dalamnya bonus untuk atlet yang meraih medali.

Porwil Dulongmas digelar setiap empat tahun sekali, dan tahun depan porwil ke V. Pada porwil tahun 2015 Kota Magelang menduduki urutan kedua, dengan meraih 74 emas, 74 perak dan 49 perunggu. Juara umum diraih Banyumas 83 – 49 – 49. Sedang peringkat ketiga Banjarnegara  49 – 29 – 36.

Namun dampak dari keberhasilan itu Koni Kota Magelang kekurangan dana untuk memberi bonus kepada atlet yang meraih medali. Target medali emas pada Porwil Dulongmas IV sekitar 40 medali, ternyata hasilnya meraih 74 medali emas. Karena kekurangan dana, maka Koni meminta tambahan dana kepada pemkot dan DPRD Kota Magelang dan disetujui.

Ditanya bagaimana jika prestasi yang diraih atlet Kota Magelang pada Porwil Dulongmas V ternyata melebihi target seperti pada porwil ke IV dan Koni kekurangan dana untuk memberi bonus,  Budi mengemukakan pihaknya akan menempuh cara yang sama dengan tahun 2015.

Mengenai berapa cabang yang dipertandingkan, dia menjelaskan, sebanyak 38 cabang. Kota Magelang mengikuti 32 cabang. Enam cabang tidak ikut karena di Magelang memang belum ada.

‘’Kita ikut di 32 cabang, hanya jumlah atletnya dikurangi karena keterbatasan anggaran,’’ tuturnya.

Porwil Dulongmas merupakan sasaran antara untuk persiapan menghadapi Porprov Jateng tahun 2022.

Kontingen Kota Magelang pada Porprov Jateng 2018 di Surakarta meraih meraih 13 medali emas, 16 perak dan 16 medali perunggu. Peringkatnya naik dari Porprov 2014 ranking 25, pada Porprov 2018 menjadi 16.

Wali Kota Sigit Widyonindito saat menerima Kontingen Porprov Kota Magelang 2018 di Pendapa Pengabdian pada 16 November 2018 mengaku bangga, karena peringkat Kota Magelang naik dari 25 menjadi peringkat 16 tingkat Jateng.

Jika saat ini ranking Kota Magelang urutan 16, lanjut Sigit, dia meminta pada Porprov mendatang naik peringkat. ‘’Cita-cita saya masuk 5 besar Jateng. Urutannya naik 10 besar dulu tidak apa-apa,’’ harapnya.

Terkait itu, pengcab dan pelatih diminta serius mengurus olahraga. Siapkan atlet dari usia dini, dan rumuskan prestasi semoga terus meningkat dan membawa nama harum Kota Magelang.

‘’Apalagi dalam waktu dekat sekitar September 2019 digelar POR Dulongmas. Pengcab supaya memetakan kekuatan atlet di jateng dan siapkan atlet usia dini,’’ pintanya.

(suarabaru.id/doddy ardjono)