GROBOGAN – Di awal bulan Oktober 2019, sekitar pukul 12.20 WIB, warga di beberapa kecamatan seperti Penawangan, Toroh, Grobogan dan Purwodadi berkesempatan untuk memfoto sebuah fenomena alam. Fenomena tersebut yakni halo matahari.
Beberapa warga memfoto dengan menggunakan kamera go pro atau alat khusus. Hal ini sesuai dengan imbauan agar kedua retina mata tidak rusak akibat melihat langsung matahari berbentuk cincin ini.
Di Jawa Tengah, fenomena ini terlihat jelas di langit wilayah Kabupaten Blora dan melewati Kabupaten Grobogan sebagai wilayah yang saling berdekatan. Fenomena alam yang terjadi ini dibenarkan Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih.
Pihaknya menjelaskan bahwa fenomena ini memang dapat dilihat di langit Grobogan. Mengutip sumber resmi BMKG, Endang menjelaskan fenomena halo mataharai ini merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dikarenakan ada pembiasan sinar matahari oleh awan lapisan tinggi.
“Fenomena halo yang berupa bulatan cahaya seperti pelangi yang mengelilingi matahari ini terlihat di langit di wilayah Kabupaten Blora. Tadi ada rekan dari BPBD Blora yang memberitahukan hal ini. Fenomena ini terjadi pada pagi menjelang siang, Selasa (1/10) dan bukan merupakan tanda terjadinya bencana,” ujarnya, saat dikonfirmasi.
Endang mengemukakan, peristiwa ini merupakan peristiwa biasa seperti halnya pelangi. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh mitos bahkan informasi yang menyesatkan terkait fenomena ini.
“Fenomena ini jarang ditemui di daerah tropis. Di daerah seperti Eropa, peristiwa ini justru sering terjadi. Bila ingin melihat harus menggunakan alat khusus untuk melindungi kedua mata dari pancaran sinar matahari langsung. Kalau yang ingin mengambil lewat kamera SLR sebaiknya tidak langsung ke arah halo itu sendiri sebab cahaya matahari akan masuk ke dalam lensa fokus dan dapat menyebabkan kerusakan pada retina,” pungkas Endang.
suarabaru.id/ Hana Eswe.