blank
Salah satu rumah warga Dusun Jenggeran Desa Butuh Kidul Kalikajar Wonosobo yang rusak akibat diterjang anging puting beliung. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Angin puting beliung menerjang 21 rumah warga di Dusun Jenggeran Desa Butuh Kidul Kalikajar Wonosobo, Rabu (25/9), sekitar pukul 16.45 WIB. Akibatnya, satu rumah milik Bidin rusak berat dan 20 rumah lainnya mengalami rusak sedang dan ringan.

Sebagian besar rumah milik warga mengalami kerusakan di bagian atap. Atap rumah yang kebanyakan berupa seng, berterbangan begitu diterjang angin puting beliung. Sejumlah warga mengaku keluar rumah dan berlarian menyelematkan diri karena ketakutan.

Camat Kalikajar Bambang Trie, Kamis (26/9), mengatakan begitu mendapat laporan terjadi  angin puting beliung pihaknya bersama unsur Muspincam Kalikajar lainnya langsung menuju lokasi kejadian dan menginstruksikan warga segera melakukan pertolongan.

blank
Camat Kalikajar Bambang Trie dan unsur Forkompimcam lainnya melakukan patroli di malam hari usai kejadian angin puting beliung. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

“Kejadiannya begitu cepat. Karena terjadi sore hari, warga sudah banyak yang berada di rumah. Meski tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, namun kerugian yang diderita warga mencapai puluhan juta rupiah, karena banyak atap rumah yang rusak,” katanya.

Pihaknya bersama warga setempat, anggota TNI-Polri, aparat Kecamatan Kalikajar, BPBD, Satlinmas dan relawan segera melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak musibah angin puting beliung paling parah. Atap rumah yang rusak segera diperbaiki.

“Tadi malam sampai pagi ini, warga sekitar, TNI-Polri, BPBD, Bagian Trantib Kecamatan Kalikajar, relawan siaga bencana dan Satlinmas melakukan kerja bakti memperbaiki atap rumah warga yang rusak karena seng kabur terbawa anging puting beliung,” tandasnya.

Perbaikan rumah warga di malam hari, imbuhnya, sempat mengalami kesulitan karena listrik padam. Jaringan induk PLN di Dusun Jenggeran sempat putus lantaran terjangan angin puting beliung. Sementara tidak ada sumber penerangan listrik lainnya.

“Selain listrik padam, cuaca di desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu sempat berkabut tebal dan sinyal HP sangat buruk sehingga menghambat komunikasi. Saya menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap angin puting beliung susulan,” pintanya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini