WONOSOBO-Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM bertakziah ke rumah keluarga almarhum Ngadisalim (42), warga Desa Sendangsari RT 5 RW 3 Garung, yang meninggal di pegunungan Argopiloso Japan Dawe Kudus saat berziarah ke Makan Sunan Muria.
Orang nomor satu di Wonosobo itu, selain bertakziah juga menyerahkan bantuan tali asih ke keluarga korban. Turut mendamping Bupati, Kepala BPBD Zulfan Akhsan Alim K, Kabag Kesra Isnanto, Kabag Umum dan Protokol Supriyadi dan Camat Garung Subiyantoro.
Eko Purnomo, Jum’at (20/9), meminta keluarga yang ditinggal almarhum tabah dan ikhlas. Karena korban menghembuskan nafas terakhir saat berziarah. Mudah-mudahan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Amal baik diterima dan dosanya diampuni Allah SWT.
”Semoga keluarga diberi ketabahan atas musibah ini dan almarhum meninggal dengan khusnul khotimah, apalagi korban meninggal saat menjalankan ziarah ke makam penyebar agama Islam di tanah Jawa,” katanya.
Kepala Desa Sendangsari Ahmad Suwondo mengatakan keluarga dan seluruh warga Sendangsari mengaku kaget mendapat kabar jika Ngadisalim meninggal saat melakukan ziarah bersama rombongan yang lain. Sebab saat berangkat korban sehat wal afiat.
Meninggal Mendadak
“Almarhum meninggal secara mendadak. Padahal sehari-hari korban dalam kondisi sehat. Mungkin karena kelelahan dan terjatuh sehingga menyebabkan nyawanya tak tertolong. Tidak hanya keluarga seluruh warga Sendangsari juga ikut berduka,” tuturnya.
Menurut Ahmad Suwondo, almarhum meninggalkan seorang isteri dan 4 orang anak yang masih kecil. Selain keluarga, pihak Pemerintah Desa Sendangsari akan membantu anak almarhum dalam melanjutkan pendidikan, apalagi ibunya sedang bekerja di luar negeri.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, H Bergas Catursasi Penanggungan, mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama rombongan berziarah ke Makam Sunan Muria.
“Usai dari Makam Sunan Muria, korban dan rombongan melanjutkan berziarah dengan cara berjalan kaki ke Puncak Argopiloso di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus. Saat rombongan sudah sampai ke puncak, ternyata korban tidak terlihat,” katanya.
Mengetahui hal tersebut, dua anggota rombongan lainnya Sugeng (48) dan Bagio (52), berusaha mencari korban dengan turun ke arah sumber Air Tiga Rasa Rejenu. Betapa terkejutnya keduanya menemukan korban sudah tergeletak.
“Saat ditemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernafas. Warga bersama tim BPBD Kudus membawa korban ke Pos 1 Rejenu Air Tiga Rasa. Saat diperiksa, korban sudah meninggal. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” tandasnya.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka