SEMARANG – Pengentasan kemiskinan menjadi agenda utama kepemimpinan Ganjar Pranowo – Taj Yasin Maimoen selama menjabat gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 ini. Untuk mengakomodasi banyaknya program, dibentuklah Satgas Kemiskinan di bawah komando Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Gus Yasin, sapaan akrab Yaj Yasin Maimoen mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan pun dilakukan dengan beragam cara dan menggandeng seluruh pihak. Mulai instansi pemerintah, swasta, BUMN, BUMD, organisasi perangkat daerah (OPD), perguruan tinggi, hingga dunia perbankan.
BACA JUGA : Pembangunan Jembatan Kedungingas Dikebut
Pihaknya baru saja meluncurkan program Satu OPD Satu Desa Binaan awal tahun ini. Program ini menjadikan satu organisasi perangkat daerah (dinas, badan, biro) di lingkungan pemprov Jateng untuk mendampingi satu desa miskin.
“Dari pembentukan Bumdes, mendampingi manajemennya, pelatihan keterampilan, hingga pemasaran produk desa tersebut,” katanya, saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Rabu (4/9/2019.
Setengah tahun berjalan, perkembangannya semakin bagus. Kini tidak hanya satu OPD satu desa binaan. Beberapa OPD bahkan minta tidak hanya satu desa, tetapi ada yang minta tiga desa.
BACA JUGA : Swalayan Pantes, Lasem, Terbakar
Pembiayaan pendidikan kepada anak-anak fakir miskin juga dilakukan dengan menggratiskan sekolah di SMK Negeri Jateng.
“Efek sekolah gratis ini ternyata kurang, kita akan menambah 15 sekolah SMK berbasis asrama dan dibiayai pemerintah dan BOS. SMK dan SMA swasta maupun di bawah Kementerian Agama juga akan kita pikirkan termasuk SDM pengajarnya,” katanya.
Dukungan terhadap moda transportasi dalam rangka lebih mensejahterakan masyarakat melalui Trans Jateng juga akan ditambah. Selain itu, bidang kesehatan dengan menjadi perhatian pihaknya dengan program RTLH yang terus digencarkan. Pelibatan perusahaan melalui CSR untuk membantu pengentasan kemiskinan pun gayung bersambut.
BACA JUGA : Bank Jateng Serahkan Bantuan BPJS Ketenagakerjaan Rp 2,016 Miliar
Membantu meningkatkan kesejahteraan guru madrasah diniyah, guru ngaji, TPA sebanyak
171.131 tahun ini juga akan ditambah. Karena, dari verifikasi data, pada 2020 bertambah menjadi 211 ribu orang. Para penjaga tempat ibadah juga sudah dianggarkan pada 2020.
“Kalau kepemimpinan Mas Ganjar sebelumnya, fokus infrastruktur, kami fokus ke SDM.
Sampai Maret, suda ada penurunan angka kemiskinan dari angka 11, 90 sekarang sudah ke angka 10,80. Kami juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2014-2019 yang mendukung visi dan misi kami,” jelasnya.
BACA JUGA : Silaturahmi Kebangsaan dan Penyampaian Deklarasi
Karena mengatasi beragam masalah yang ada menyita waktu yang banyak, komunikasi, pembagian tugas antara Ganjar dan Gus Yasin pun dilakukan seefisien mungkin. Selain melalui telepon atau WA, di sela waktu yang mengharuskan mereka hadir, Gus Yasin maupun Ganjar selalu memanfatkan momennya untuk berkomunikasi seara langsung dan tidak perlu janjian bertemu dimana. Tetapi bisa kapan saja dan terbuka.
“Apapun yang terjadi di Jawa Tengah kita cari bareng-bareng solusinya. Kami saling mengisi dan melengkapi,” tandasnya.(suarabaru.id/tim)
