PADANG – Pertandingan pekan ke-14 Shopee Liga 1 2019 melawan Semen Padang di Stadion Agus Salim Padang pada Jumat (16/8), menjadi kesempatan terbaik bagi PSIS Semarang untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali ke jalur kemenangan. Menghadapi tuan rumah yang belum pernah menang dari 11 laga dan berada di posisi juru kunci merupakan keuntungan bagi Laskar Mahesa Jenar. Jika tak mampu meraih kemenangan di Padang, juara Liga 1 2017 Bhayangkara FC sudah menunggu di kandang mereka pada 20 Agustus. Setelah itu PSIS menyambut tim bertabur bintang Madura United di Kota Magelang pada 24 Agustus.
Karteker PSIS Widyantoro menyadari hal itu. Sebab, momentum kebangkitan harus segera diperoleh agar Hari Nur Yulianto dan kolega semakin percaya diri menghadapi partai berat berikutnya. ”Kami di kandang memang menelan tiga kekalahan beruntun dan selanjutnya ditinggal ead coach Jafri Sastra. Kami sudah melakukan evaluasi, intinya dalam keadaan sulit ini kami akan berusaha bangkit,” ujar Widy, kemarin. ”Momen paling tepat untuk bangkit, yang paling dekat adalah away di markas Semen Padang,” tandasnya.
Ke Padang, dia membawa 18 pemain terbaik. Namun, ada satu pemain andalan yang absen, yakni Safrudin Tahar. Dia dilarang tampil satu kali karena mengoleksi lima kartu kuning. ”Semen tim yang bagus. Kami sudah analisis laga mereka melawan Bali United dan Persebaya Surabaya. Semangat kebangkitan mereka juga kami waspadai,” papar Widy. Ini untuk kali kedua mantan pelatih Persis Solo itu mengawal Mahesa Jenar pada pertandingan resmi Liga 1.
Sementara Pelatih Semen Padang Weliansyah menilai duel kontra PSIS sangat penting. Fokus timnya adalah membidik kemenangan. Fans Kabau Sirah saat ini amat merindukan kemenangan pertama. ”Kalau kami bermain tenang dan tak membuat kesalahan, kans untuk menang sangat terbuka,” tutur Weliansyah. (rr)