blank
HM Tamzil saat menyaksikan secara langsung laga persiku kontra Persekat

KUDUS – Persiku Kudus mengincar poin penuh dalam menghadapi pemuncak klasemen grup 1 Persekat Tegal. Bermain di kandang dan raihan poin penuh pada dua laga sebelumnya, menjadi modal semangat Macan Muria. Semangat juga mengalir dari Bapak Persiku H.M. Tamzil yang menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion Wergu Wetan Kudus, Rabu (24/7) sore.

Sang kapten Ahmad Farid yang absen pada laga sebelumnya, kembali hadir. Kembalinya pemain nomor punggung 10 tersebut melengkapi kekuatan Macan Muria. Benteng pertahanan Persiku, Seftia Hadi dan Teguh Susanto juga disiapkan untuk membatasi ruang gerak pemain depan Persekat Abdul Gani.

Permainan agresif kembali dihadirkan anak asuhan Subangkit. Sejak menit pertama, Persiku Kudus terus menekan pertahanan tim tamu. Tempo serangan cepat melalui umpan-umpan pendek masih menjadi strategi andalan. Tim tamu pun tak mau kalah, serangan balik nan cepat, kerap kali menjadi ancaman tuan rumah. Jual beli serangan diantara keduanya belum membuahkan hasil hingga babak pertama usai.

blank
HM Tamzil berdiskusi dengan manajemen Persiku seusai pertandingan.

Babak kedua, Laskar Ki Gede Sebayu membalas tekanan Macan Muria. Serangan demi serangan terus mengancam gawang yang dijaga Adhila Ray Redondo. Bermain agresif, tim tamu terpaksa harus bermain dengan 10 pemain, setelah Akbar mendapat kartu kuning kedua di menit 62. Bermain dengan 10 pemain tak menurunkan tensi serangan Persekat. Serangan tajam dua pemain depan Persekat, Abdul Gani dan Hamdi, seringkali merepotkan lini belakang Persiku. Skor 0-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Pelatih Kepala Persiku Subangkit menilai laga ketiga tersebut bertempo tinggi. Hal itu menyebabkan Persiku terpaksa bermain dengan umpan-umpan panjang. “Pertandingan dua kali 45 itu ketat, dua tim sama-sama pressure. Makanya mainnya long pass saja karena kalau gagal di tengah bisa kena counter,” ujarnya.

Dirinya menilai kontrol emosi anak asuhnya telah mengalami peningkatan. Hal itu dibuktikan dengan hanya diterimanya satu kartu kuning untuk kubu tuan rumah. “Harusnya seperti itu, kalau tidak, banyak yang kena kartu,” katanya.

Melihat banyaknya peluang-peluang yang belum terseksekusi dengan matang, dirinya berencana menambah porsi latihan finishing. “Memang banyak peluang. Kita akan perbanyak latihan finishing lagi, karena banyak peluang yg sia-sia,” tandasnya.

Sebagai tim tamu, Pelatih Kepala Persekat Tegal Yayat R Hidayat memang menarget anak asuhannya untuk memetik poin meski hanya satu. “Target saya bisa memetik poin, tapi minimal seri di kandang lawan,” ungkapnya.(SuaraBaru.id)