GROBOGAN – Masyarakat Desa Warukaranganyar tersenyum senang saat Bupati Grobogan Sri Sumarni menyambangi desa mereka. Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Grobogan ini secara khusus menyalurkan bantuan sebanyak 8 tangki air bersih kepada seluruh masyarakat desa tersebut, Jumat (18/7) pagi.
Didampingi Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistiyaningsih, Kepala Dinas Sosial Andung Sutiyoso, perwakilan PMI Grobogan, perwakilan Baznas Grobogan serta Forkopimcam Purwodadi dan juga perangkat Desa Warukaranganyar, Bupati menuangkan air bersih ke setiap gentong milik warga.
Sebagai informasi, warga di desa Warukaranganyar, Kecamatan Purwodadi ini juga terdampak musim kemarau. Adanya musim kemarau ini membuat stok air bersih menipis. Warga terpaksa membeli air bersih dengan harga yang lebih mahal.
“Saya bersama tetangga lainnya harus beli air bersih dengan harga yang lebih mahal karena stok air menipis. Kami juga hemat setelah membelinya sebab kalau beli terus juga terus terang bisa boros,” kata Sriyani, warga setempat.
Dalam kegiatan tersebut, Sri Sumarni meminta kepada warga agar selalu berhati-hati saat musim kemarau. Pasalnya, musim kemarau ini sangat riskan terhadap berbagai bencana seperti kebakaran yang disebabkan hubungan arus pendek listrik maupun bediang yang dibakar di dalam kandang.
Sementara itu, Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih mengatakan, saat ini BPBD telah melakukan penyaluran air bersih sebanyak 206 tangki ke berbagai wilayah yang terdampak krisis air bersih. Pada kegiatan sambang warga ini, penyaluran air bersih ini dibantu BPBD sebanyak 6 tangki, PMI dan Baznas masing-masing satu tangki.
“Kemarin kita sudah melakukan penyaluran air bersih sebanyak 198 tangki ditambah 8 tangki untuk hari ini sehingga total 206 tangki. Kami berkomitmen melakukan pelayanan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan pesan Bupati. Tadi Bupati juga memberikan pesan kepada masyarakat agar selalu berhati-hati di musim kemarau ini, khususnya dapat mencegah kebakaran dengan memperhatikan hal-hal seperti saat membakar bediang, menyalakan kompor serta pemasangan arus listrik yang benar dan sesuai standar,” pungkas perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Grobogan ini.
suarabaru.id/Hana Eswe.
