SEMARANG – Manajemen Grand Fondo New York (GFNY) tertarik menggelar event balap sepeda tingkat internasional di Jawa Tengah. Potensi wisata Jateng yang menarik, menjadi alasannya.
Ketertarikan itu disampaikan langsung oleh Organizer GFNY Indonesia, Axel Moeller kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Puri Gedeh Semarang, Rabu (17/7). Di hadapan Ganjar, Axel menyatakan siap membantu sepenuhnya apabila Jateng siap menjadi tuan rumah ajang bergengsi itu di tahun 2020.
“Jawa Tengah memiliki potensi wisata yang sangat bagus. Karena GFNY ini tujuannya juga mengenalkan pariwisata kepada dunia, jadi event ini sangat cocok digelar di Jateng,” kata Axel.
Tim Leader GFNY Indonesia, M Mahful menambahkan, gelaran GFNY Indonesia merupakan satu bagian dari seri World Champion yang berpusat di New York. Setiap tahun, terdapat 21 event di 19 negara.
“Indonesia memiliki dua event, yakni GFNY Bali dan GFNY Indonesia. Nah gelaran GFNY Indonesia ini bisa digelar di berbagai daerah,” ucapnya.
GFNY lanjut dia diikuti oleh seluruh peserta di dunia. Berkaca pada gelaran GFNY Bali, Lombok dan Samosir, setiap kali event sedikitnya 30 negara berpartisipasi dalam ajang itu.
“Pesertanya tidak hanya atlet, tapi penghobi sepeda dan komunitas dari seluruh negara. Untuk itu ajang ini memang mengarah pada pariwisata, Jateng sangat cocok menggelar event ini karena potensi pariwisatanya bagus,” terangnya.
Mahful mencontohkan saat GFNY digelar di Lombok beberapa tahun lalu. Sebelum ada gelaran GFNY, orang tidak tahu bahwa di Lombok ada lokasi bersepeda yang menarik dengan pemandangan alam yang bagus.
“Setelah selesai ajang GFNY, Lombok kini menjadi daerah incaran para penghobi dan komunitas sepeda dunia. Hal ini juga pasti akan terjadi di Jateng,” tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan ketertarikannya atas tawaran tersebut. Dirinya mengaku akan mempelajari tawaran itu, termasuk penyiapan lokasi dan sarana prasarananya.
“Saya sangat tertarik, nanti akan langsung kami pelajari termasuk menyiapkan tempat yang representatif, karena ini kan pesertanya banyak dan dari berbagai negara,” ucapnya.
Karena ajang ini merupakan pengenalan pariwisata, Ganjat menawarkan daerah yang memungkinkan event digelar. Salah satunya adalah kawasan Borobudur.
“Saya sedang menggenjot event di Borobudur, sebentar lagi ada Tour de Borobudur dan Borobudur Marathon. Kalau nanti GFNY bisa digelar di Jateng, mungkin bisa juga dilaksanakan di kawasan Borobudur. Atau bisa juga dihelat di Dieng, Karimunjawa, Sangiran, namun tentunya harus diperhitungkan sarana prasarananya,” tutupnya. (suarabaru.id/hp)