WONOSOBO – Ketua DPRD Wonosobo, H Afif Nurhidayat SAg mengatakan kegiatan kirap panji dan jagong budaya yang digelar dalam menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) ke-194 Wonosobo,bisa dijadikan sebagai daya tarik bagi wisatawan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Wonosobo juga mengapreasi Pemkab Wonosobo yang selalu mengusung tema budaya dalam setiap peringatan hari jadinya. Puncak peringatan hari jadi akan digelar di Alun-alun, Rabu (24/7) mendatang.
“Peringatan hari jadi Wonosobo selain bisa menjadi daya tarik wisata juga sebagai media edukasi dan komunikasi antara jajaran pemerintah dengan masyarakat. Pendekatan budaya dalam kirab panji sekaligus sebagai ikhtiar nguri-uri budaya yang ada,” katanya.
Politisi yang juga alumnus Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (FTIK) Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo tersebut, mengatakan hal itu, ketika memimpin “Kirab Panji dan Jagong Budaya” di Kecamatan Kaliwiro, Selasa (16/7).
Kirap Panji
Menurut Afif, peringatan hari jadi ke-194 Wonosobo juga bisa dijadikan sebagai upaya melestarikan budaya lokal agar terus diuri-uri oleh generasi penerus yang hidup di era milenial ini. Karena kebudayaan pada hakikatnya bisa lestari sepanjang masa.
“Melalui gelar budaya saya berharap akan terus tumbuh persatuan antarelemen masyarakat, jiwa kegotong-royongan hidup, dan potensi daerah Wonosobo bermunculan, sehingga bisa mendukung program Wonosobo sebagai The Soul of Java,” sebutnya.
Kegiatan bertema “”Nguri-Uri Budaya Adiluhung” ini diawali dengan acara penyerahan Panji-panji Wonosobo oleh jajaran Forkompincam Kaliwiro kepada petugas yang akan melakukan kirab panji ke seluruh desa di wilayah Kaliwiro.
Sebelum dilaksanakan kirap panji di Alun-alun Wonosobo, kirab budaya tersebut digelar terlebih dahulu di seluruh kecamatan yang ada di Wonosobo. Di masing-masing kecamatan kirap panji akan berkeliling ke seluruh desa yang ada.
Usai pelaksanaan penyerahan kirap panji, acara dilanjutkan dengan jagong budaya yang diikuti unsur pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur pemuda, perempuan dan pelaku budaya untuk melakukan dialog seputar seni, budaya, dan potensi daerah.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka