KUDUS – H.M. Tamzil mendukung penuh kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) karena merupakan suatu upaya untuk menyempurnakan dan mengakselerasi pembangunan daerah di desa-desa. Dirinya hadir sebagai inspektur upacara dalam pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II TA. 2019 di Lapangan Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kamis (11/7).
Hadir pula Wakil Bupati H.M. Hartopo, Kapolres Kudus AKBP Saptono, Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, dan Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Hj. Rina Budhy Ariani Tamzil.
Sasaran pembangunan fisik pada TMMD tersebut adalah betonisasi jalan desa sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 3 cm. Sedangkan untuk pembangunan non fisik, dilakukan sosialisasi tentang pemberdayaan masyarakat, bela negara dan wawasan kebangsaan, Kantibmas, dan keagamaan. Pada tahap ini, TMMD menggunakan APBD Provinsi sebesar 225 juta rupiah dan APBD Kabupaten sebesar 337 juta rupiah, sehingga total 562 juta rupiah.
Menyampaikan sambutan Gubernur Jateng, H.M. Tamzil mengatakan bahwa TMMD merupakan program terpadu TNI dan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan daerah. Selain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, juga merupakan upaya mempererat kemanunggalan TNI dan masyarakat. Dirinya mengajak seluruh pihak, khususnya TNI dan masyarakat untuk saling bahu-membahu dalam menyukseskan program tersebut.
“Harus kita sukseskan bersama, dengan adanya gotong royong, kerjasama dengan unsur yang terlibat baik TNI Polri. Keharmonisan TNI dan rakyat menjadi pilar tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari pemerintah desa menyiapkan tenaga dan alat untuk menyukseskan pembangunan ini,” ujarnya.
TMMD diharapkan mampu menyempurnakan dan mengakselerasi pembangunan daerah di desa-desa. Berdasarkan TMMD tahap sebelumnya, berbagai pembangunan fisik di desa telah dicapai. Mulai dari pembangunan betonisasi jalan, pembangunan jembatan, hingga irigasi pertanian. Adanya infrastrukur yang memadai di suatu desa, diharapkan turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
“Desa semakin maju apabila infrastruktur semakin memadai, sehingga transportasi antar desa semakin lancar. Hal ini tentunya dapat meningkatkan roda perekonomian pada masyarakat desa,” katanya.
H.M. Tamzil menekankan pentingnya pembangunan non fisik di suatu desa, khususnya sosialisasi tentang kesehatan. Pada pembangunan non fisik, dirinya meminta agar ditambahkan sosialisasi tentang Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) di desa sasaran TMMD. Hal itu dilakukan untuk mendukung suksesnya verifikasi ODF (Open Defecation Free) di Kabupaten Kudus pada Agustus nanti.
“Program TMMD masih sama dengan tahun sebelumnya, mungkin bisa ditambah sosialisasi tentang salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yakni ODF (Open Defecation Free),” imbuhnya.(SuaraBaru.id)