BLORA – Bencana alam tahunan kembali mengancam warga di hampir 185 dari 295 desa/kelurahan di Kabupaten Blora. Bencana itu berupa datangnya musim kemarau (kering). Kesulitan air bersih masal terasa memberatkan warga.
Krisis air dari dampak menurunnya cadangan air di sumur-sumur warga, embung, waduk, sungai dan sumber air di kabupaten penghasil kayu jati ini, nyaris terjadi setiap tahun.
Untuk membantu meringankan beban warga, Kamis (4/7/2019), Polres Blora menyalurkan bantuan air bersih kepada warga. Aksi sosial digelar dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-73.
Kapolres Blora AKBP Antonius Anang melalui Kasat Narkoba AKP Suparlan, mengungkapkan bantuan air bersih ini dikirim ke 10 desa yang warganya mulai kesulitan mendapatkan air bersih.
Menurut AKP Suparlan, untuk tahap pertama ini digelontorkan 20 tangki air bersih untuk warga di 10 desa yang terkena dampak kekeringan, setiap desanya didroping dua truk tangki air.
Dua Hari
Ditambahkan, 10 desa yang dipilih adalah desa yang warganya benar-benar membutuhkan air bersih, sehingga bantuan bisa tepat sasaran, dan bisa meringankan beban mereka.
“Hari ini, kami salurkan di Kelurahan Kauman, Tambahrejo, Kamolan, warga Desa Jepangrejo dan desa di wilayah Kecamatan Banjarejo,” rincinya.
Untuk droping air bersih, menurut AKP Suparlan, harus dilakukan selama dua hari, karena lokasi desa berjauhan, dan tidak cukup dilakukan hanya sehari.
Terpisah, Dendro Bayu Aji, Kasi Kesra Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Kota Blora, mengapresiasi positif atas bantuan air bersih yang telah di berikan kepada warganya.
“Alhamdulilah, warga kami memang sudah banyak yang kesulitan air bersih, terimakasih kepada Polres Blora,” ungkap Bayu.
Ditambahkan Bayu, bantuan air bersih diharapkan tidak hanya sekali dua kali, namun bisa rutin di berikan, karena warga sangat membutuhkan terutama di musim kemarau seperti saat ini.
Suarabaru.id/Wahono