BLORA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) mengelar pasar murah yang dipusatkan di Blok T, Kota Blora, Selasa (28/5).
Jajaran Kodim 0721/Blora, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Disnakikan, Satlantas Polres, PKK, Dharma Wanita, Hiswana Migas, dan pengusaha pasar swalayan, ikut berpeak aktif suksesnya pasar murah.
Sebelum dibuka Bupati H. Djoko Nugroho, warga pemegang kupon belanja sudah antre memadati pasar murah Lebaran. Sembako senilai Rp 65.000 hanya dijual Rp 20.000 perpaket ludes diserbu warga.
“Disiapkan 6.297 paket sembako senilai Rp 65.000 per paket, namun masyarakat hanya membeli Rp 20.000 per paketnya,” jelas Ketua Panitia Pasar Murah juga Kepala Disdagkop dan UKM, Sarmidi.
Paket sembako murah, lanjut Sarmidi, isinya antara lain gula pasir, mi instan, beras, dan minyak goreng yang diual Rp 20.000 per bungkus, harga yang sangat membantu masyarakat kecil.
Sarmidi menambahkan, pasar murah juga digelar di semua kecamatan dengan disiapkan 400 paket sembako, sehinga ada pemerataan untuk masyarakat.
Kepedulian
Ditambahkan, hanya warga yang bawa kupon yang diperbolehkan beli paket sembako Lebaran, bagi yang tidak bawa kupon tidak bisa beli paket sembako murah.
“Ini tadi beli dua paket, untuk saya dan anak saya, murah hanya Rp 40.000,” ungkap Suryati (36), warga Kelurahan Tempelan, Kecamatana Blora.
Sementara itu Bupati H. Djoko Nugroho mengatakan, pasar murah Lebaran salah satu bentuk kepedulian Pemkab, BUMN dan institusi terkait terhadap warga kurang mampu dalam menghadapi Lebaran.
Menurutnya, tidak hanya di tingkat kabupaten, di kecamatan-kecamatan juga dibuka pasar murah untuk warga kurang mampu, sehingga program ini bisa dirasakan merata sampai tingkat desa.
“Harapan kami, pasar murah ini dapat meringankan warga kurang mampu untuk persiapan Lebaran,” katanya. (Suarabaru.id/Wahono)