WONOGIRI – Warga masyarakat Dusun Kuncen, Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, digegerkan oleh temuan orang tewas karena gantung diri. Korban bernama Sarmin (55), penduduk Dusun Kuncen RT 1/RW 3, Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto (45 Kilometer arah timur Kota Wonogiri).
Pria kelahiran Wonogiri Tanggal 13 April 1964 tersebut, ditemukan tewas gantung diri di pohon Mangga. Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Jatiroto Iptu Unggul Triwasisto, melalui Pejabat Sementara (Ps) Kasubag Humas Polres Wonogiri, Iptu Suwondo, Senin (27/5), menyatakan, pemicu korban nekat bunuh diri dengan cara gantung diri tersebut masih diselidiki petugas. Tapi petugas mendapatkan informasi dari pihak keluarganya, bahwa korban diduga putus asa oleh derita sakitnya yang menahun, yang tidak kunjung sembuh meski telah diobatkan kemana-mana.
Kasus gantung diri ini, diketahui setelah korban tidak lagi berada di tempat tidurnya. Menurut Saksi Haryadi (33), pada pukul 01.00 terbangun dari tidurnya dan tidak lagi mendapati ayahnya di tempat tidur. Curiga ada sesuatu, Haryadi membangunkan Saksi Samidjo (50), untuk kemudian beranjak ke luar rumah melakukan pencarian. Betapa kagetnya, ketika kedua saksi menemukan korban telah gantung diri di pohon Mangga yang tumbuh di pekarangan.
Kasus raja pati ini, kemudian diberitahukan kepada para tetangga dan dilaporkan ke pamong desa, serta ke Polsek Jatiroto. Petugas piket Polsek Jatiroto segera meluncur ke lokasi, untuk melakukan penanganan. Korban ditemukan gantung diri memakai tali senar warna biru sepanjang 1 Meter (M). Petugas juga menemukan sebuah kursi yang dipakai sebagai alat bantu untuk gantung diri.
Bersama tim medis dari Puskemas Jatiroto, kemudian dilakukan pemeriksaan, setelah sebelumnya korban diturunkan dari pohon Mangga. Hasil pemeriksaan, tidak menemukan adanya tanda-tanda mencurigakan, dan disimpulkan penyebab tewasnya karena jeratan tali di leher yang dipakai untuk gantung diri tersebut. Usai pemeriksaan, mayat korban kemudian diserahkan ke pihak keluara dengan disaksikan pamong desa, untuk dimakamkan.(suarabaru.id/bp)