blank
Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan saat meninjau perlintasan tanpa palang di Kecamatan Toroh. Dalam kesempatan ini, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Suwito berbincang-bincang dengan tenaga sukarela yang menjaga perlintasan tersebut. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Beberapa pekan lagi, hari raya Lebaran 2019 akan tiba. Tradisi mudik juga akan dilaksanakan masyarakat ke kampung halaman masing-masing. Untuk menghadapi arus mudik yang akan dimulai sepekan lagi, Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan telah melakukan banyak persiapan. Terutama memfokuskan pada penjagaan palang KA.

Total perlintasan yang berada di wilayah Kabupaten Grobogan berjumlah 151 buah. Perlintasan tersebut ada beberapa yang sudah berpalang pintu maupun tanpa pintu. Untuk yang berpalang pintu, ada palang pintu otomatis yang dikendalikan PT KAI dan juga palang pintu yang dibangun pemerintah desa setempat. Hal itu diperjelas Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Grobogan, Suwito.

“Dari 151 palang pintu tadi ‘kan dipecah-pecah ada 58 dan sebagian ada yang ditutup, tetapi yang 58 ini dikoordinasi kepala desa masing-masing yang wilayahnya dilalui rel kereta api,” ujar Suwito.

Dituturkan Suwito, kepala desa tersebut menugaskan warganya yakni anggota Linmas setempat. Suwito mencontohkan, pria yang menjaga perlintasan tanpa pintu di Kecamatan Toroh. Penjaga perlintasan tersebut diminta pemerintah desa untuk menjaga palang pintu dan digaji berasal dari APBDes.

Maka wilayah Kabupaten Grobogan melalui Dinas Perhubungan ini selalu berkoordinasi dengan semua kepala desa, mulai dari Kecamatan Gubug sampai wilayah Kecamatan Gabus sehingga dimungkinkan pada masa Lebaran ini, arus mudik begitu padat.

“Karena itu perlu adanya koordinasi dengan penjaganya supaya diperketat, diintensifkan supaya nantinya keamanan di perlintasan tersebut terjamin keamanannya, baik untuk pengguna jalan yang akan melintas maupun kereta api yang akan lewat jalur perlintasan tanpa palang tersebut,” tambah Suwito.

Sepanjang jalur KA dari Kecamatan Gubug hingga Sulursari (Gabus), terdapat 14 perlintasan besar yang semuanya sudah terdapat palang. Meskipun tidak ada penambahan, namun untuk penjagaan palang tersebut lebih diefektifkan lagi.

“Di tiap-tiap perlintasan ini ada empat personil yang dibagi menjadi dua shift yakni dua orang untuk shift pagi dan dua shift untuk malam. Kita dari Dinas Perhubungan akan mengintensifkan, kita beri peralatan berupa senter dan jaket agar pada saat pemantauan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sekalipun pada saat turun hujan,” tambah Suwito.

Suwito menyatakan pihaknya sudah melakukan persiapan terkait itu mulai saat ini. Namun, untuk efektifnya dimulai H-10 sampai H+10. Usai melakukan pengecekan kesiapan perlintasan tanpa palang pintu, juga dilakukan pemeriksaan kondisi rel KA.

suarabaru.id/Hana Eswe.